Duet Pemimpin Lembata Baru, Eliaser Yentji Sunur, ST dan Dr. Thomas Ola, SE.M.si, tak terasa genap dua tahun memimpin Kabupaten Lembata. Keduanya, tepat dilantik oleh Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, di Kupang, 22 Mei 2017 tahun silam. Saya mohon maaf, seharusnya hari ini saya bersama Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola merayakan setahun kepemimpinan kami. Namun karena Wabup melaksanakan tugas penting di Kupang dan Jakarta, maka saya sendirian bersama masyarakat Desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri merayakannya bertepatan dengan Pencanangan Kampung Keluarga Berencana (KB) di desa ini. Ikutilah laporan Nikolaus Hayu, Juru Warta Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lembata.
Diawali dengan laporan singkat dari Kadis BKKBN Kabupaten , Ambros Lein S.Fil mengutip pernyataan mentri Koordinator PMKM, Puan Maharani ketika membuka Rakernas yang intinya tentang kampung KB. Puan mengatakan, kampung KB tidak hanya bertujuan like aktif program KKBPK untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Tapi untuk meningkatkan kualitas penduduk itu sendiri. Tataran pelayanan kampung KB yaitu peningkatan kwalitas keluarga demi lahirnya generasi muda yang cerdas ceria dan berkwalitas.
Desa Nilanapo dengan jumlah KK sebanyak : 202 kk jumalah jiwa 794 jiwa laki-laki 381 perempuan 413 orang yang dirincikan keluarga yang punya balita : 39 kk yang punya remaja 35 kk lansia 56 kk dan KK yang tidak tertampung dalam tri bina sebanyak 72 KK. Dijelaskan Ambros Leyn, pelayanan program KKBPK pada Kampung KB ini yakni pendekatan kepada Kelompok Keluaraga Balita, Lansia, dan Keluarga Remaja. Kelompok yang belum terbentuk di desa Nilanapo adalah peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtra, jelas Abrosius.
Camat Omesuri Siprianus Suya, SH. Dalam sambutan selamat datang menyampaikan terima kasih kepada Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur bersama seluruh rombongan di desa Nilanapo, Siprianus menyampaikan rasa syukur atas kunjungan Bupati Lembata di desa yang paling pinggir di kecamatan Omesuri ini, bertepatan dengan 1 Tahun Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Lembata Eliazer Yantje Sunur dan Thomas ola dan ini merupakan penghargaan tersendiri bagi kami di Desa Nilanapo, Kecamatan Omesuri.
Lebih lanjut Siprianus menjelaskan, keberadaan penduduk desa Nilanapo yang berjumlah 202 KK dengan jumlah jiwa 794 jiwa yang menyebar di tiga 3 dusun yaitu Dusun Atanila 1 dan Dusun Atanila 2. Sementara Dusun Walangnapo lebih kurang 6 km dari Kantor Desa Nilanapo ini, terdapat SD Inpres dan SMP Satap Walangnapo dan Kapela. Sedangkan di desa Nilanapo ini, ada 1 Masjid dan 1 Madrasah dan 1 SDK. Keberadaan kerukunan umat didesa Nilanapo sedikitnya tidak terpancing dengan isu-isu dari luar,karena di desa Atanila ini juga bagian dari Uyelewun yang mana selalu didengungkan sesuai dengan budaya : Uyelewun Kaya Tene, Dorong Dope Ote Nene,Ular Naga Ara Bora Ahing Tutu Kara Dora.
Siprianus juga menjelaskan potensi yang paling menonjol di desa Nilanapo pada musim panen adalah Jambu Mente para tengkulak dan pedagang datang dengan membawa dacing dan timbang langsung dikebun. Pengembangan potensi selanjudnya ternak dan ini sangat menjanjikan bagi para peternak, Bahkan tuan tanah/pemilik tanah ulayat telah menyerahkan tanah 20 hektar lebih untuk padang pengembalaan ternak sapi. Camat siprianus mengharapkan pembangunan lintas sektor diharapkan terarah dan bermuara mulai dari Desa Nilanapo yang merupakan desa yang terpinggir dan terluar yang langsung berhadapan dengan Pulau Alor sehingga mari kita membangun mulai dari pinggir yaitu dari desa Nilanapo khusus listrik, air dan jalan sesuai harapan masyarakat”, ajak Siprianus.
Sebelum memberikan sambutan, Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, ST membacaan naskah pencanangan kampung KB. “Dengan Rahmat tuhan yang maha Esa dan restu Leluhur lewoAuq,Lewo Tanah saya Bupati Lembata mencanangkan desa Nilanapo Kecamatan Omesuri sebagai Kampung Keluarga Berencana. Nilanapo 22 Mei 2018, tertanda, Bupati Lembata Eliazer Yantje Sunur”.
Dalam Suasana kebersamaan juga ada Penandatanganan Prasasti Kampung Keluarga Berencana di Desa Nilanapo Kecamatan Omesuri oleh Bupati Lembata Eliazer Yantje Sunur (Selasa/22/5).
Sebelum menyampaikan sambutan, Bupati Lembata menyampaikan permohonan maaf karena seharusnya bersama Wakil Bupati Lembata, Thomas Ola bersama masyarakat desa Nilanapo merayakan 1 tahun Memeimpin Kabupaten Lembata namun Wabup bertugas Di Kupang dan Jakarta.
Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur mengatakan ada dua hal dalam pencanangan kampung KB yaitu pertama pengendalian Penduduk, tapi apa nilai ini dari sisi pengendalian. Jauh lebih penting adalah kualitas hidup masyarakat Desa Nilanapo. Kualitas hidup inilah menjadi penekanan Keluarga Berencana, sehingga kita mencanakan Kampung KB di Nilanapo dalam rangkah peningkatan kualitas hidup masyarakat desa Nilanapo dengan demikian melalui kampung KB ini kita harapkan dapat mengangkat derajat masyarakat Nilanapo, masyrakat Uyelewun Raya, Masyarakat Kabupaten Lembata, Masyarakat NTT dan Masyarakat Indonesia tegas Bupati Sunur.
Selain meningkatkan derajat kesehatan masyarkat, kata Sunur masyarakat harus terbiasa menggunakan alat Kontrasepsi. Jadi bukan kita membatasi jumlah anak, tetapi kita mencanangkan anak cukup dua saja supaya kualitas hidup kita baik. Pemerintah, bukan hanya mefasilitasi tetapi peningkatan kesadaran itu datang dari masyarakat sendiri. Sehingga dua anak cukup bukan membatasi, pemerintah tidak pernah melarang untuk membatasi jumlah anak dalam visi pengendalian pendududuk. ” Kalau pengendalian penduduk hanya ada di jawa, tetapi di Nilanapo tidak. Pemerintah hanya mefasilitasi supaya kualitas hidup masyarakat, dan derajat kehidupannya sesuai dengan apa yang dirumuskan Pemerintah secara Nasional”, ujar Sunur.
Bupati Lembata mengaharapkan agar adanya dukungan dari warga masyarakat kaitan pembangunan bendungan Wai Ili,itu bukan saja orang Balarebong dan Wade memanfaatkannya. Tapi orang pertanian melakukan irigasi di wilayah Nilanapo. Jadi kalau pemerintah mau membangun jangan ada hambatan di Nilanapo daerah yang terpinggir jadi kita harus utamakan kegiatan besar dahulu supaya ada daya pikat. Daerah ini harus punya daya tarik untuk diperhatikan. Begitu bendungan jadi, jalan juga sedang dikerjakan sehingga pemerintah pusat bisa merespon,karena pusat ada kegiatan pertanian yang perlu mobilisasi, perlu angkutan barangnya sehingga produksi cepat sampai ke kota, sehingga hidup kita kopetitif, kata Sunur.
“Dalam PILGUB nanti seluruh masyarakat, dan aparat Pemerintahan desa,pemerintahan Kecamatan dan Kabupaten harus hidup rukun-rukun. Jangang salah menggunakan Teknologi Informasi nanti kita kena sendiri”, Pesan Bupati Sunur. Setelah Kunker di Desa Nilanapo Bupati Lembata dan Rombongan meninjau Pantai Wade di kecamatan Lebatukan. Turut hadir, seluruh Pimpinan OPD Kabupaten Lembata, Asisten Setda Kab.Lembata, Camat Lebatukan, Pietr Ruing, seluruh Kepala Desa, Kepala BPD Omesuri, dan Pastor Paroki Hoelea Rm. Agustinus Guna Pr. ♦ advetorial/Niko Hayu, Karel Burin/Dinas Kominfo Lembata
Setahun Duet Kepemimpinan Sunur-Langoday Dirayakan Bersama Masyarakat Kampung Nilanapo
