Bendungan Raknamo Diharapkan Genjot Ekonomi Masyarakat Kabupaten Kupang

Bendungan Raknamo

PEMERINTAH Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat beberapa tahun terakhir ini, fokus membangun infrastruktur di kawasan Indonesia bagian Timur khususnya di Provinsi NTT. Ini merupakan bukti perhatian pemerintah pusat dalam membangunan beberapa bendungan di Provinsi NTT. Salah satunya pembangunan Bendungan Raknamo di Kabupaten Kupang.
Dengan dibangunnya bendungan tersebut, diharapkan bisa menggenjot pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat di kawasan tersebut.
Pada umumnya Pulau Timor memiliki potensi sumber daya alam yang sangat menjanjikan. Namun belum dikelola secara optimal dan lahan kering masih mendominasi. Untuk itu usaha pertanian lahan kering dapat dijadikan alternatif sumber pertumbuhan ekonomi.
“Sub sektor peternakan adalah salah satu basis ekonomi rakyat Kabupaten Kupang. Karena itu usaha peternakan rakyat dapat menjadi sumber utama perbaikan ekonomi rakyat. Gunakan air Bendungan Raknamo secara bijak dalam pengembangan pakan ternak melalui usaha tanam rumput dan tanaman lainnya untuk pakan ternak. Sehingga ke depan usaha peternakan yang berbasis peternakan rakyat dapat terwujud,” jelasnya.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT, Danny Suhadi mengatakan, pembangunan peternakan diarahkan kepada pemerataan peningkatan dan pemilikan skala usaha peternakan, melalui usaha diversifikasi, intensifikasi dan ekstensifikasi ternak.
Lanjutnya, pengembangan peternakan rakyat yang profesional dengan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, melalui pelatihan serta pengembangan usaha ternak rakyat. Orientasinya bisnis dengan dukungan air yang ada di Bendungan Raknamo untuk masa depan serta kesejahteraan rakyat.
” Ke depan Pemkab Kupang harus kreatif, inovatif serta proaktif untuk undang investor dalam mengembangkan usahan peternakan rakyat, ” harap Suhadi.

Cantiknya Bendungan Raknamo
Bendungan Raknamo yang berlokasi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi 1 dari 3 bendungan yang ditarget rampung tahun ini. Bendungan ini merupakan bendungan pertama yang dibangun Presiden Joko Widodo (Jokowi) di NTT.
Berdasarkan data Kementerian PUPR yang diterima detikFinance, seperti dikutip Kamis bendungan Raknamo kini telah mencapai progres fisik 92,62%. Progres pembebasan lahan yang cepat membuat penyelesaian pekerjaan proyek melompat 1,5 tahun lebih awal dibandingkan proyeksi sebelumnya.
Dengan luas area genangan bendungan mencapai 147,3 hektar, Bendungan yang menghabiskan dana sekitar Rp 710,6 miliar ini bisa menampung air mencapai 14 juta meter kubik.
Keberadaan Bendungan Raknamo diharapkan bisa membantu menuntaskan permasalahan penyediaan air baku di Kabupaten Kupang. Pengembangan daerah irigasi di Kecamatan Naibonat, Desa Raknamo dan Desa Manusak pun dapat teratasi.
Selain menampung air untuk penyediaan air baku dan pengairan sawah dan irigasi, bendungan ini juga diharapkan bisa menanggulangi permasalahan banjir dan diberdayakan untuk pembangkit listrik.
Sebagai informasi, Bendungan Raknamo mulai dibangun pada Desember 2014. Pembangunan bendungan ini menjadi kado ulang tahun untuk provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ke-56 pada saat itu.
Bendungan ini juga merupakan 1 dari 4 bendungan yang dibangun Jokowi di NTT. Provinsi NTT memerlukan pasokan air baku yang cukup banyak lantaran daerahnya yang sering mengalami kekeringan. Presiden Jokowi pun direncanakan bakal meresmikan penyelesaian proyek bendungan ini pada akhir tahun nanti.  ♦ advetorial/kerjasama expontt dangan humas kab kupang