PEMBUATAN Batako di Kabupaten Rote Ndao akhir-akhir ini mulai bermunculan. Bisinis ini cukup menjanjikan mengingat banyaknya aktivitas pembangunan gedung kantor hingga perumahan.
Marthen Tulle (59) Pensiunan Polisi dengan pangkat AKP buka usaha di Desa Lekunik Kecamatan Lobalain Kabupaten Rote Ndao, sudah dikenal pembeli. Kualitas yang tetap terjaga membuat produk batako, miliknya senantiasa bertahan dan selalu dicari, walau kadang kala ada sebagian Kontraktor berbohong, tetapi itu merupakan hambatan dalam usaha, jadi kita harus kerja keras untuk penagihan katanya sambil tersenyum.
“Saya rintis pembuatan batako sejak tahun 2008, usai saya pensiun dari Polisi dengan Pangkat AKP, jabatan terakhir saya sebagai Kapolsek Kupang Barat, saya mulai membuka usaha sendiri. Mesin press, kini saya sudah bisa menambah 1 unit lagi mesin” kata Mathen Tulle kepada EXPO, Rabu 25 April 2018.
Batako yang dibuatnya, Marten, biasanya mempunyai ukuran panjang 36 sampai 40 cm, tebal 8 sampai 10 cm dan tinggi 18 sampai 20 cm. Batako dijual Marthen seharga Rp.2.500 ribu rupiah per biji. Kalau diantar ke pembeli harganya bertambah Rp.3.000 rupiah untuk satu batako sebagai tambahan biaya sewa mobil.
Meski masih merupakan usaha rumahan namun dalam sebulan Marteh bisa mengantongi keuntungan minimal 3 juta rupiah di luar membayar gaji dua karyawannya. Bila sedang banyak proyek pembangunan dirinya bisa mengantongi keuntungan di atas 5 juta rupiah sebulan.
“Biasanya saat ada proyek dari pemerintah pemesanan banyak sehingga keuntungan yang kami dapat juga lumayan besar. Walau hanya usaha kecil saya tetap melakoni pekerjaan ini karena prospeknya bagus dan sesuai keahlian saya, saya biasanya turut kerja bantu anak- anak agar tubuh saya tetap sehat, saya masih berdinas di kepolisian biasanya disiplin kerja, dan saat ini juga usaha Batako saya juga pagi-pagi sudah mulai beraktifitas ” pungkasnya. ♦ ido