Pasca Deklarasi VBL-JOS, Pendukung AMIN Protes Pidato

Pendukung AMIN saat diamankan di Polres Alor.

Deklarasi pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat – Joseph Nai Soi (VBL-JOS) di Kabupaten Alor, 5 Februari 2018, berakhir ricuh. Kericuhan terjadi akibat ulah pendukung bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Alor, Amon Djobo – Imran Duru (AMIN). Mereka memprotes keras pidato politik DPD Hanura NTT, Rifafi Gah. Rifafi, dihadapan ribuan masa menghimbau mendukung paket INTAN (Imanuel E. Blegur – H. Taufik Nampira), saat deklarasi VBL-JOS di Lapangan Mini Kalabahi, 5 Februari 2018, siang. Usai deklarasi, sekitar pukul 19.00 wita ratusan masa pendukung AMIN berbondong-bondong mengepung Hotel Pulo Alor, lokasi Rifafi dan rombongan VBL-JOS berada.
Petugas keamanan (TNI-Polri), bergerak cepat mengamankan situasi keributan di halamam Hotel Pulo Alor. Ratusan pendukung AMIN kemudian diamankan ke Mapolres Alor, untuk mediasi. Mediasi dipimpin Wakapolres Alor, Kompol M. Arief. S.
Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi, SIK, melalui Wakapolres, Kompol M. Arief. S, saat dikonfirmasi wartawan di Mapolres, membenarkan kejadian tersebut. Menurut dia, kisruh semalam sudah ditempuh melalui jalur damai. “Sudah, tadi malam sudah damai,” ujarnya, Selasa, (6/2/2018), saat memantau simulasi pengamanan Pilkada di Halaman Mapolres Alor, pagi.
Menurut Arief, kisruh tersebut terjadi karena chaos politik saat hajatan deklarasi VBL-JOS. Dia menyebut, pendukung tim AMIN menuntut permintaan maaf dari politisi Hanura, Rifafi. “Yah, kan tuntut minta maaf jadi sudah (diselesaikan) tadi malam. Kalau tidak salah hari ini ada permohonan maaf lewat media. Itu yang disepakati. Pokoknya sudah damai. Kan mereka sudah dewasa semua,” kata Wakapolres yang baru saja bertugas di Alor itu.
Terpisah, Sekretaris Tim Pemenangan Paket AMIN, Dony M. Mooy, tidak banyak berkomentar terkait chaos politik tersebut. Walau begitu, dia memastikan pihaknya akan gelar jumpa pers untuk meluruskan konflik politik itu. “Paket AMIN beserta seluruh relawan AMIN akan jumpa pers. Kami pastikan hari ini atau besok, semua media kami undang untuk jumpa pers,” tegasnya.
Menanggapi hal tersebut, DPP Hanura NTT Ibrahim Medah, merespon santai. Baginya, perbedaan politik itu hal biasa dalam dunia politik jelang pilkada.
“Oh. Biasa saja itu. Kan Hanura secara politik mengusung paket INTAN, jadi saya pikir pidato itu tidak ada masalah. Kita harap situasi ini bisa terjaga agar damai,” pungkas Anggota DPD RI itu. ♦ tribuanapos.com /demas mautuka