Belu  

Pemerintah Bangun 400 Rumah Khusus Eks-pengungsi Timor-Timur di Belu

belu
Pemerintah Bangun 400 Rumah Khusus Eks-pengungsi Timor-Timur di Belu

EXPONTT.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah membangun rumah khusus di kawasan perbatasan Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Nantinya rumah-rumah khusus tersebut akan digunakan oleh para Warga Negara Indonesia (WNI) baru eks-pengungsi Timor-Timur.

Dilansir dari liputan6.com, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan rumah khusus merupakan komitmen pemerintah dalam penyediaan hunian layak bagi masyarakat melalu program sejuta rumah. Sekaligus pemerataan hasil-hasil pembangunan di seluruh pelosok negeri, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal).

“Ini merupakan bukti nyata bahwa pemerintah hadir dalam penyediaan hunian yang layak. Kami harapkan dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman,” ujar Menteri Basuki dalam keteranga tertulis, Selasa 14 September 2021.

Baca juga: Perbaiki Dinamo, Warga Kupang Tewas Tersengat Aliran Listrik

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Belu telah mengusulkan pembangunan rumah khusus sebanyak 450 unit, yang terdiri dari 400 unit untuk masyarakat di daerah perbatasan dan 50 unit untuk asrama Brimob.

Dari usulan Pemerintah Kabupaten Belu tersebut, telah dilaksanakan proses pembangunan sejumlah 300 unit yang dibangun secara bertahap pada 2020-2021.

Pembangunan 300 unit rusus dibagi dalam tiga tahap, yakni 100 unit pada Tahap I, 100 unit unit pada Tahap II, dan 100 unit pada Tahap III.

Sebanyak 300 unit rusus tersebut dibangun menggunakan teknologi Rumah Instan Sehat Sederhana Sehat (RISHA) tipe 36 kopel.

Baca juga: Wakil Menteri ATR/BPN Minta Masalah Tanah Di Mabar Harus Fokus Pada Solusi

Pembangunan Tahap I telah dilakukan pada 2020 di Desa Tohe, Kecamatan Raihat. Untuk Tahap I saat ini sudah selesai dan sudah digunakan untuk penghunian sementara.

Tahap II yang juga berlokasi di Desa Tohe, Kecamatan Raihat dibangun pada tahun 2021 dalam paket pekerjaan reguler. Pembangunan Tahap II saat ini dalam proses konstruksi dengan progres telah mencapai 65,60 persen.

Sedangkan Tahap III yang termasuk dalam paket Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021 masih dalam proses lelang. Pembangunan Tahap III ini direncanakan untuk dilakukan di Desa Rafae, Kecamatan Raimanuk.

liputan6.com