Hali Lanan Elias Komisaris Umum Bank NTT Gantikan Frans Salem

Drs. Hali Lanan Elias

GUBERNUR NTT, Frans Lebu Raya, Jumat 25 Mei 2018 malam mengambil sumpah dan melantik Hali Lanan Elias sebagai Komisaris Umum Bank NTT menggantikan Frans Salem.
Selain Hali Lanan Elias, ada juga jajaran direksi Bank NTT lainnya yang ikut dilantik yakni Sukardan Aloysius, Semuel Djoh Despantsianus, Harry Alexander Riwu Kaho dan Hilarius Minggu.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam sambutannya mengatakan, dari waktu ke waktu Bank NTT yang usianya kini 56 tahun semakin baik.
Menurut Lebu Raya, selalu saja ada dinamika dalam pengelolaan Bank ini tapi dari waktu ke waktu Bank NTT semakin dipercaya pihak lain.
“Reputasinya Bank ini ditingkat nasional bagus dengan terbukti mendapat nilai A plus. Saya perlu sampaikan ini supaya masyarakat semakin percaya kepada Bank ini,” kata Lebu Raya.
Lebu Raya mengakui beberapa waktu lalu ada dinamika di Bank NTT sehingga membuat orang bertanya-tanya. Tapi sesungguhnya tidak ada apa-apa di Bank NTT.
“Yang ada adalah upaya kita untuk membenahi Bank ini supaya makin baik kedepan. Tidak ada juga niatan untuk merampok Bank ini. Sama sekali tidak. Tidak ada juga persekongkolan jahat di tempat ini. Ini perlu saya jelaskan, saya perlu tegaskan supaya publik bisa mengetahuinya dengan baik bahwa kita punya niat baik untuk terus mendorong Bank NTT ini untuk semakin baik dari waktu ke waktu dan menjadi kebanggaan masyarakat NTT,” tandas Lebu Raya.
Bank kebanggaan masyarakat bumi Flobamora, Jumat 25 Mei 2018 resmi memiliki Komisaris utama yang baru setelah Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengambil sumpah dan melantik Hali Lanan Elias sebagai Komisaris Umum Bank NTT menggantikan Frans Salem.
Dalam sambutannya Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengingatkan semua pihak yang pernah bekerja di Bank NTT agar tidak merusak Bank kebanggaan masyarakat tersebut.
“Saya selalu ingatkan kepada semua pihak yang pernah hidup dari Bank ini, tidak boleh merusak Bank ini,” kata Lebu Raya.
Menurut Lebu Raya, mereka yang pernah bekerja di Bank NTT sebagai Komisaris atau Direksi harus terus memberikan dukungan sebagai tanggung jawab moral untuk pengembangan Bank ini kedepan.
Kepengurusan ini, ungkap Lebu Raya, dipilih melalui rapat luar biasa pemegang saham di Maumere beberapa waktu lalu.
Dibagian akhir sambutannya Lebu Raya meminta semua pengurus Bank NTT untuk kompak menjaga dan mengembangkan uang rakyat NTT yang ada di Bank tersebut.
“Saya ingin mengingatkan, Komisaris dan Direksi, anda memang menempati posisi yang berbeda-beda tapi anda tidak boleh berbeda-beda dalam mengelola Bank ini. Tidak boleh. Harus menjadi satu tim yang baik. Tim impian untuk memajukan Bank ini. Kalau ada yang kurang-kurang, saling ingatkan dengan sebaik-baiknya, bermusyawarah untuk mencari solusi untuk kemajuan Bank ini. Bukan saling mencerna satu dengan yang lain diluar sana. Saya minta harus kompak. Kompak untuk menjaga Bank ini, kompak untuk menjaga dan mengembangkan uang rakyat yang ada disini,” ungkap Lebu Raya.
Lebu Raya menambahkan, diluar banyal orang memberi harapan terhadap Bank NTT. Karenna itu Komisaris dan Direksi Bank NTT harus bersatu dan kompak dalam mengelola Bank ini.
“Saya selalu bicara supaya komisaris dan direksi satu. Sama-sama disebut sebagai pengurus Bank. Tapi ada yang berfungsi untuk mengawasi, ada yang berfungsi melihat apakah dia patuh pada aturan atau tidak. Ada yang berfungsi mencari dana, ada yang berfungsi memutar-mutar dana. Tapi semuanya demi kemajuan Bank NTT,” tambah Lebu Raya.  (epo)