♦ Karo Viktor Manek: Itu urusan pribadi tak terkait dinas
KEPALA Biro Tata Pemerintahan Seta NTT Vicktor Manek menegaskan, peminjaman uang yang dilakukan Bendara pada bironya tahun 2017 tidak terkait dengan urusan dinas Tatatpem. Itu urusan pribadi Bendahara Ibu Sartje dan pemilik kios tepi jalan Polisi Militer (PM) akhir 2017. Dia bilang saya yang perintah untuk pinjam uang itu salah besar. Masa kita melakukan jalan dinas atas dibiayai uang yang dipinjam. Itu tidak mungkin. Dan aneh, masa pijman uang Rp 20 juta dari ibu Leny dan dijanjikan dikembalikan Rp 25 juta. Sekali lagi saya tegaskan bahwa peminjaman uang yang dikisahkan karena biro tidak punya uang di kas itu tidak benar,” tegas Viktor Manek menjawab EXPONTT Senin 25 Juni 2018.
Menurut Viktor, pemilik kios Ibu Leny sudah menghadap dan bilang uang yang dipinjam bendahara belum dikembalikan. ” Bendahara Ibu Sartje memang sudah diganti, tetapi tetap berdinas di biro. Soal pinjam ya silahkan ibu bendahara yang bertanggungjawab,” tegas Viktor.
Bendahara Ibu Sartje enggan di konfirmsi. Ketika di telepon bernada dering namun tidak di angkat. Ibu Leny pemilik uang mengaku kepada EXPONTT,” Suatu hari pada September 2017, ketika Kepala Biro Viktor Manek berdinas ke Kabupaten Malaka dalam rangka upacara penguburan almarhum Wakil Bupati Malaka datang kepada saya dan minta pinjam uang. Saya bilang saya cari dulu, tetapi kalau mau pinjam, boleh 20 juta tetapi kembalinya nanti Rp 25 juta.
Hal ini disetujui Ibu Sartje selaku bendahara pada Biro Tatapem Setda NTT. Ibu Sartje bilang dapat telepon dari Malaka oleh Kepala Biro bahwa butuh uang sekitar 20 juta untuk beli kerbau. Tapi nyatanya sampai sekarang uang belum dikembalikan.Sudah berulang kali saya tagi tetapi belum ada jawaban,” jelas Ibu Leny pemilik kios. ♦ wjr