GUBERNUR NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melanjutkan kunjungan kerjanya pada hari terakhir di Daratan Sumba dengan melaksanakan Rapat Kerja (Raker) bersama Bupati, para Camat, Kepala Desa/Lurah, tenaga kependidikan dan tenaga kesehatan se-Kabupaten Sumba Tengah di Pantai Aili Desa Konda Maloba, Kecamatan Katiku Tana Selatan Kabupaten Sumba Tengah, Sabtu 29 Februari 2020.
Gubernur Viktor merasa puas dengan laporan tentang berbagai kebijakan yang telah dilaksanakan Bupati Sumba Tengah Drs. Paulus S.K. Limu selama masa kepemimpinannya membangun Kabupaten Sumba Tengah. VBL merasa jika para Bupati telah melakukan berbagai program dan kebijakan yang menjawab kebutuhan dasar masyarakatnya maka Pemerintah Provinsi akan merasa lebih optimis akan kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur pada umumnya dan masyarakat Kabupaten Sumba Tengah pada khususnya.
“Saya merasa bangga jika Bupati seperti ini beserta ketua dan para anggota DPRD-nya dalam membangun semangat kebersamaan. Dan karena itu, saya jujur kabupaten ini akan bertumbuh dengan sangat cepat. Dalam perjalanan ke tempat ini, saya lihat begitu indah dan eksotis. Saya akan bantu melalui Dinas PUPR Provinsi NTT untuk mengerjakan jalan menuju pantai ini. Dan ini akan selesai dalam 2 tahun ke depan” puji VBL.
Gubernur menginginkan agar nantinya setelah infrastruktur jalan sudah baik maka akses ke tempat wisata ini akan semakin singkat dan berdampak pada perekonomian yang meningkat di sekitar tempat wisata Kabupaten Sumba Tengah.
Gubernur VBL pun kembali memuji semua dedikasi para tenaga medis khususnya Bidan yang telah bekerja secara tulus, rajin dan keberanian melayani masyarakat di sekitar tempat tugasnya di bidang kesehatan ibu dan anak. Dia berharap agar semua tenaga medis yang berada di Puskemas Pembantu (Pustu) semakin termotivasi untuk melakukan hal yang sama membantu dan melayani masyarakatnya dengan tulus. “Saya lihat jika semangat kerja seperti ini maka kita yakin semuanya akan bertumbuh dengan baik” harap Gubernur Laiskodat.
Di sela-sela sambutannya, Gubernur Laiskodat pun menyinggung tentang Programnya untuk meningkatkan Pendidikan di Nusa Tenggara Timur sehingga nantinya generasi-generasi muda NTT akan semakin bisa bersaing dengan provinsi lain.
“Tahun depan saya akan mensimulasi untuk menyiapkan guru-guru terbaik untuk mengajar dimulai baik dari TK hingga SMA. Ke depannya, kita hanya akan fokus pada tiga mata pelajaran yakni matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Kita akan melatih Para guru untuk bisa mentransfer ilmu-ilmu dan memberikan karekter dengan baik,” jelas Gubernur.
Gubernur dalam arahannya menyarankan kepada Bupati dan jajarannya agar memamanfaatkan Dana KUR yang telah dianggarakan pemerintah pusat untuk membantu masyarakat Sumba Tengah memperbaiki ekonominya secara mandiri. “Ada Dana KUR Pertanian yang besarnya 1 Triliun yang dialokasikan untuk Nusa Tenggara Timur. Kalo KUR ini kita pakai dengan benar maka kelompok-kelompok Tani akan semakin sejahtera. Inilah langkah-langkah yang ditempuh Pemerintah dalam rangka percepatan perbaikan ekonomi Masyarakat kecil atau miskin” jelas Gebernur Laiskodat.
Gubernur berharap Pemerintah dan masyarakat Sumba Tengah untuk segera bangkit dan mandiri dalam bidang Pertanian dan Peternakan agar tidak tergantung lagi pada daerah lain untuk mendatangkan kebutuhan pokok di daerahnya.
Ikut hadir bersama rombongan Gubernur VBL, Sejumlah Forkopimda TNI/Polri Provinsi Nusa Tenggara Timur, Tim staf khusus Gubernur Dr. Imanuel Blegur, Dr. David B. W. Pandie, MS, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTT, Bupati dan Wakil Bupati Sumba Tengah, Ketua DPRD Kabupaten Sumba Tengah, unsur Forkompinda Kabupaten Sumba Tengah, dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Tengah beserta tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan.
Desa Malata
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melanjutkan kunjungan kerja di daratan Sumba dengan melakukan Rapat Kerja (Raker) bersama Bupati, para Camat, Kepala Desa/lurah, tenaga kependidikan dan tenaga kesehatan se-Kabupaten Sumba Barat di Desa Malata, Kecamatan Tana Righu, Jumat 28 Februari 2020.
Gubernur VBL dalam sambutannya kembali menyinggung tentang isu-isu utama yang masih menjadi kendala pembangunan di Nusa Tenggara Timur. Yakni stunting dan kemiskinan serta pendidikan yang rendah.
“Hal ini terjadi karena kita di NTT selama ini selalu bekerja tidak sistematis. Kebanyakan bekerja tapi tidak tahu apa yang sebenarnya yang dikerjakan. Kita tidak fokus dan tidak terencana dalam bekerja” ditegaskan Gubernur Laiskodat.
Gubernur dalam arahannya menyarankan kepada Bupati dan jajarannya agar melakukan perencanaan yang baik dalam menyikapi kebutuhan dasar di dalam masyarakat. Gubernur VBL memberikan contoh agar para pimpinan perangkat daerah di Sumba Barat saling berkolaborasi dan menganggarkan dana sehingga masyarakat bisa mandiri dalam hasil-hasil pertaniannya seperti bawang, cabe, dan telur jika ingin keluar dari kondisi sulit.
Di sela-sela arahan, Gubernur Laiskodat menyinggung status Desa Malata sebagai desa digital pertama. VBL berharap Bupati Sumba Barat beserta seluruh masyarakat, khususnya desa malata dan sekitarnya dapat mengetahui informasi baru dari dunia luar sehingga bisa keluar dari ketertinggalan.
“Ini menjadi momentum yang baik bagi Kabupaten Sumba barat agar kemiskinan bisa kita tekan dengan upaya-upaya yang lebih terfokus.” ungkap VBL.
Gubernur Laiskodat mengajak semua elemen di Kabupaten Sumba barat untuk lebih serius dalam gerakan besar mengurangi angka stunting jika tidak ingin menuai generasi-generasi stunting yang baru. Gubenur Laiskodat berharap agar semua bantuan-bantuan program seperti PKH bisa tepat sasaran pada keluarga keluarga yang tidak mampu sehingga penanganan stunting masyarakat miskin lebih efektif dan efisien yang dilakukan dengan layanan one stop service.
“Saya ingin bupati dibantu jajaranya bisa memiliki data ibu hamil yang lengkap khususnya ibu hamil yang tergolong tidak mampu atau miskin. Dari data itulah kita sebagai pemerintah daerah bisa intervensi sehingga kita bisa mencegah anak yang akan lahir denga kondisi stunting. Para kepala desa dan petugas medis di desa harus menjaga hal ini dengan serius. Saya ingin seluruh kepala desa dan tokoh agama melakukan rapat bersama untuk pengendalian angka kelahiran pada keluarga miskin” pinta Gubernur Laiskodat.
Ikut hadir bersama rombongan Gubernur VBL, staf khusus Dr. Imanuel Blegur, Dr. David B. W. Pandie, MS, sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTT, Bupati dan wakil bupati Sumba Barat, Ketua DPRD Kabupaten Sumba Barat, unsur Forkompinda Kabupaten Sumba Barat, dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Sumba Barat beserta tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan. ♦ biro humas dan protokol setda propinsi ntt