Pasca Pelantikan, Frans Lebu Raya dan Marthen Dira Tome berdamai

Frans Lebu Raya dan Marthen Dira Tome Ciuman

Pasca pelantikan Bupati dan Wakil Bupati se NTT hasil Pilkada serentak 2015, Bupati Sabu Raijua, Marthen Dira Tome bertemu empat mata dengan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya di ruang kerja Gubernur, Jumat 19 Februari 2016. Entah apa yang dibicarakan kedua tokoh NTT ini. Yang jelas selama 15 menit keduanya berdiskusi dan apa hasilnya hanya beliau berdua dan Tuhan yang tahu.
Yang jelas semua yang bicarakan bermuara pada kepentingan masyarakat.
Sesaat sebelumnya, Marthen Dira Tome bersama Wakilnya Nikodemus Rihi Heke menemui Gubernur NTT untuk melaporkan hasil kerja lima tahun selebumnya dan program kerja lima tahun kedepan.
Usai pertemuan enam mata juga empat mata bersama Marthen Dira Tome, kepada Wartawan Frans Lebu Raya mengatakan, bahwa hubungannya dengan Dira Tome dan Rihi Heke selama ini baik dan selalu berkoordinasi untuk membangun masyarakat Sabu Raijua.
“Kami berdua selalu kompak koq,” kata Lebu Raya.
Menurutnya, Marthen dan Rihi Heke menemuinya untuk menyampaikan program yang akan dikerjakan lima tahun mendatang. Dan juga melporkan apa yang sudah dilakukan lima tahun sebelumnya. ” Ini hanya silaturahmi biasa. Dia (Marthen) pamit untuk kembali menjalankan tugas melayani masyarakat Sabu Raijua,” katanya.
Demikian juga disampaikan Dira Tome, bahwa kedatangannya menemui Gubernur NTT untuk meminta restu, sekalian melaporkan program pembangunan selama lima tahun. “Kami mohon restu beliau untuk mendukung program yang dicadangkan lima tahun kedepan,” katanya.
Dia mengaku telah menjelaskan tentang apa yang telah dilakukan. Walaupun belum maksimal, namun sudah nampak. Karena itu, kedatangan ini sekalian mnegundang Gubernur NTT untuk datang ke Sabu Raijua dan melihat apa yang telah dilakukan. “Kami mengundang Gubernur untuk resmikan tiga pabrik di Sabu yakni Pabrik Garam, Rumput Laut dan Air Kemasan,” katanya.
Menurutnya, Garam Sabu telah mencapai 178- 180 hektare (ha), jika terjadi pergeseran musim, maka garam di Sabu akan berlimpah. “Jika hujan, maka kami akan menampung air hujan itu di embung- embung untuk tanam jagung,” katanya.
Terkait pembangunan infrastruktur terjadi peningkatan jalan Provinsi sepanjang 40 Kilometer (km). Apalagi, Sabu raijua masuk pulau terluar.
“Kami berikan ruang bagi pemerintah pusat untuk membangun di Sabu Raijua,” katanya.
Untuk mengatasi masalah antisipasi kekeringan, kata Dira Tome, pihaknya mencoba menangkap air melalui embung yang dibangun, antara lain Embung Guriola yang sudah manfaatkan. Pihaknya akan membangun embung Marepunoa. “Kami akan bangun 10 embung besar dan 80 embung kecil serta 400 embung kecil,” katanya. ♦ terasntt.com