Dua Kapal Nelayan Hilang Akibat Badai Seroja, Diduga Tenggelam di Perairan Tablolong

Ilustrasi Kapal Tenggelam

EXPONTT.COM – Dua kapal nelayan KMN Nurul Hikmah dan KMN Addin Akbar diperkirakan tenggelam di sekitar perairan Tablolong dan Air Cina saat bencana Badai Siklon Tropis Seroja menerjang wilayah NTT awal April lalu.

Kepala Seksi Informasi dan Komunikasi Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Kupang, AbdulWahab Sidin mengatakan, dua unit kapal pol and line itu hingga saat ini belum ditemukan.

“Dua unit kapal pole and line atau dikenal kapal cakalang yang hilang sampai saat ini yaitu KMN Nurul Hikmah dan KMN Addin Akbar,” jelas Abdul Wahab Sidin di Kupang, Kamis 22 April 2021 dikutip dari Antara.

Dua unit kapal milik nelayan Nasrin Lahaji itu awalnya sedang parkir di sekitar Pelabuhan Perikanan Tenau.

Baca juga:  Polda NTT Layangkan Surat Panggilan Kedua untuk Anggota DPRD Kota Kupang Mokrianus Lay

Pada saat badai Seroja menerjang, ada sekitar empat anak buah kapal yang sedang menjaga kapal tersebut.

Tapi mereka berhasil diselamatkan oleh nelayan lain dari KMN Dermawan.

Baca juga: Kisah Dua Gadis NTT Jadi Srikandi PLN, Ikut Dirikan Tower Listrik Darurat

“Kedua kapal diperkirakan tenggelam di sekitar perairan antara Tablolong dan Air Cina, namun titiknya tidak diketahui meskipun nelayan sudah lakukan pencarian,” katanya.

Baca juga:  Pemkot Kupang Kembali Salurkan Dana PEM, Wakil Wali Kota Tekankan Amanah dan Tanggung Jawab

Wahab Sidin mengatakan hilangnya kedua kapal nelayan tangkap ikan cakalang dan tuna ini menimbulkan kesedihan yang mendalam bagi pemilik kapal serta puluhan nelayan yang bekerja di kapal tersebut.

Baca juga: Tak Respon Somasi, Nadia Riwu Kaho Terancam Dilaporkan ke Polisi

Para nelayan pun terdampak dan saat ini kehilangan mata pencarian utama yang selama ini menjadi sumber kehidupan bagi keluarga.

Baca juga:  Tersandung Kasus Penelantaran Istri dan Anak, Anggota DPRD Kota Kupang Mangkir dari Pemeriksaan Polda NTT

“Kami semua nelayan terutama di Pelabuhan Perikanan Tenau turut merasakan kesedihan mendalam atas musibah ini,” katanya.

Wahab Sidin berharap musibah yang melanda nelayan ini mendapat dukungan perhatian atau bantuan dari pemerintah kota, provinsi, atau pun Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Kami berharap ada bantuan kapal untuk nelayan yang terdampak. Kalau dua unit tidak memungkinkan paling tidak satu unit demi keberlanjutan hidup mereka,” katanya. ♦ Antara