Kronologi Tawuran di Matani Kupang, Berawal dari Pencurian Ayam hingga Mahasiswa Tewas

desa matani kupang
polisi tampak berjaga di desa matani pasca tawuran (voxntt)

EXPONTT.COM – Seorang mahasiswa asal Alor tewas setelah terlibat aksi tawuran antar kelompok pemuda, Jumat 23 April 2021 petang.

Aser Delpis Mapada (20) meninggal setelah dikeroyok beberapa pemuda saat terjadi tawuran di Dusun III Matani, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kota Kupang.

Korban merupakan mahasiswa yang berasal dari Desa Malaipela, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor.

Kronologi kejadian berawal dari korban yang mengajak tiga temannya yang merupakan sesama mahasiswa Alor bernama Adrianus Tanena Gerin (25) dan Daud Adi Putra Maukira (20) dan Eris Brian Banik (20) untuk berkumpul sambil minum minuman keras di Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, Kota Kupang.

Baca juga:  Pengembalian Uang “Kelebihan Bayar” Tunjangan DPRD Kota Kupang Tak Hilangkan Unsur Pidana Korupsi 

Namun tak cuma berempat, ada sekitar lima belas orang di lokasi tersebut.

Ketika sedang minum, Adrianus pun menceritakan pemukulan yang dialaminya, Kamis 22 April 2021 di RT 20 RW 06, Dusun III Matani, Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Baca juga: Ikatan Alumni Perkuray Gelar Kegiatan Donor Darah

Baca juga: Tawuran di Matani Kupang Picu Konflik Antar Etnis, Kapolda NTT Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi

Adrianus mengaku dipukul warga karena dituduh mencuri ayam milik mereka.

Baca juga:  Intip 16 Program Utama Jonas-Alo, Air Bersih Gratis Hingga Sekolah Gratis

Ada warga yang melihat Adrianus dan rekannya memotong, membakar dan mengkonsumsi ayam yang diduga sebagai hasil curian.

Baca juga:  Pengembalian Uang “Kelebihan Bayar” Tunjangan DPRD Kota Kupang Tak Hilangkan Unsur Pidana Korupsi 

Mendengar cerita itu, teman-teman Adrianus pun berniat melakukan pembalasan.

Mereka pun menuju Dusun Matani menggunakan sepeda motor.

Disana, mereka melempari warga menggunakan batu dan kayu.

Namun warga balik menyerang yang membuat Adrianus Tanena Geri dan teman-temannya berlari menyelamatkan diri.

Saat itu, tanpa diduga, korban mendapat tikaman benda tajam pada dada dan perut.