Citra Satelit Jepang Tunjukan Arus Kuat Bawah Laut di Utara Bali, Picu KRI Nanggala-402 Tenggelam?

KRI Nanggala yang dikabarkan hilang kontak. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Biasanya kapal akan terasa lebih berat. Namun, hal itu bisa diatasi salah satunya dengan pendorongan atau mengembuskan tangki tahan tekan dengan emergency blow.

“Ya istilahnya untuk keadaan darurat,” kata Ali.

Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Iwan Isnurwanto menambahkan, satelit Himawari-8 milik Jepang menangkap keberadaan internal wave yang bergerak di bawah laut ke utara bertepatan dengan terjadinya insiden Nanggala.

“Menurut Himawari-8 Jepang, ini satelit Jepang, pada tanggal tersebut 21 April di situlah terjadi menurut satelitnya adanya internal wave yang bergerak dari bawah ke utara,” kata dia.

Baca juga: Baju Keselamatan Ditemukan, KSAL: Dikeluarkan Awak KRI Nanggala 402 Tapi Tak Sempat Dipakai

Gerakan air ini, kata dia, sangat masif dan menyebabkan ombak yang cukup besar di bawah air.

Bahkan, daya air yang dibawa internal wave itu bisa mencapai 2 juta hingga 4 juta liter air.

“Jadi kalau kapal menyelam 13 meter dan di gunungnya dia terbawa maka dia otomatis langsung turun tidak bisa diselamatkan oleh lain-lainnya, enggak sempat. Karena enggak mampu untuk melawan alam ini,” ujar dia.

Arus bawah laut ini, kata dia, bisa tak terkendali meski arus air di permukaan terlihat tenang. “Dia seperti ekor kuda, tidak kelihatan bahwa di situ ada ombak yang besar, tapi sangat besar pengaruhnya,” kata Iwan.

Ia pun memprediksi kapal KRI Nanggala-402 terbawa arus bawah laut hingga kedalaman 800 meter kurang dari satu menit.

“Kalau sudah masuk semua ndak ada tegangan tinggi untuk menggerakkan kapal, maka dia akan terus bergerak ke bawah,” jelasnya.

Meski begitu, Ali menimpali, perlu investigasi lebih lanjut dan lama untuk mengungkap penyebab karamnya KRI Nanggala ini.

Baca juga: 34 Perwira Tinggi TNI Naik Pangkat: Mayor Jendral Gabriel Lema Jabat Ir Kodiklatad

“Kita akan mengundang pakar-pakar kapal selam bahkan tidak hanya dalam negeri mungkin dari luar negeri. Karena kita punya konvensi pengawak kapal selam sedunia. Makanya ada ISMERLO (International Submarine Escape and Rescue Liaison Office) itu, itu akibat dari kesepakatan conference kapal selam sedunia,” kata Ali.

Sebelum dinyatakan tenggelam, readyviewedKapal Selam KRI Nanggala 402 dinyatakan hilang kontak saat melakukan latihan di perairan Utara bali, Rabu 21 April 2021 lalu.

Sejumlah spekulasi terkait penyebab kapal ini tenggelam pun muncul.

Bahkan tak sedikit yang menyangkut-nyangkutkannya dengan usia kapal yang tak muda, kelebihan muatan, hingga serangan dari kapal asing. ♦ CNN Indonesia