Dua Tahun Mangkrak, Gubernur NTT Akan Lanjutkan Pembangunan NTT Fair dan Monumen Pancasila

Gubernur NTT
Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat saat meninjau Monumen Pancasila di Desa Nitneo Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang, Senin, 10 Mei 2021 pagi.

EXPONTT.COM – Gubernur NTT, Viktor Laiskodat menyampaikan keinginannnya untuk melanjutkan pembangunan dua proyek mangkrak, NTT Fair dan Monumen Pancasila.

Hal ini disampaikan Viktor Laiskodat saat meninjau dua kawasan proyek tersebut, Senin 10 Mei 2021.

Nantinya, kawasan NTT Fair akan disulap menjadi pusat biosecurity Provinsi NTT dan Monumen Pancasila akan diubah menjadi restoran berkelas yang akan menyajikan pemandangan indah ke Teluk Kupang dan Pulau Semau.

“Untuk bangunan NTT Fair kita harapkan juga akan diperbaiki secepatnya. Kita harapkan daerah itu menjadi pusat biosecurity untuk seluruh makanan dan manusia. (Pelaksana) riset juga akan keluar inovasi-inovasi yang kita harapkan akan dikerjakan di sana,” jelas Viktor Laiskodat.

Baca juga:  Percepat Investasi di NTT, Gubernur Melki Laka Lena Minta Pembentukan Gugus Tugas

Selain gedung NTT Fair, Gubernur NTT juga memastikan akan memperbaiki kerusakan di Monumen Pancasila.

Baca juga: Bersiap, Pendaftaran CPNS Dibuka 31 Mei 2021, Berikut Tahapannya

Saat meninjau lantai dua bangunan monumen tersebut, politisi NasDem itu bahkan menyebut keinginannya memanfaatkan monumen yang dibangun dengan anggaran Rp 28 miliar menjadi restoran berkelas yang menyajikan pemandangan indah ke Teluk Kupang dan Pulau Semau.

Baca juga:  Percepat Investasi di NTT, Gubernur Melki Laka Lena Minta Pembentukan Gugus Tugas

“Karena kemarin badai siklon, maka kita akan perbaiki, rapikan lagi untuk dapat dipakai, baik oleh pemerintah sendiri maupun terutama dengan pihak ketiga. Karena tempat ini indah perlu ada perbaikan,” jelasnya.

Viktor mengatakan pemerintah akan segera menyiapkan anggarannya sehingga dua proyek itu bisa bermanfaat lebih banyak untuk masyarakat NTT.

Berdasarkan laporan Kepala Dinas PUPR NTT Maksi Nenabu, pembangunan monumen yang menelan anggaran Rp 28 miliar itu telah diselesaikan pihak kontraktor dan diserahterimakan kepada pemerintah provinsi.

Baca juga: Hari Ini Dalam Sejarah: Tragedi Trisakti 12 Mei 1998, Begini Kronologinya

Kepada Kepala Dinas PUPR NTT Maksi Nenabu, Gubernur Viktor Laiskodat meminta agar segera menyelesaikan proses perbaikan kerusakan pada beberapa bagian bangunan itu pasca bencana Siklon Seroja April 2021 lalu.

Baca juga:  Percepat Investasi di NTT, Gubernur Melki Laka Lena Minta Pembentukan Gugus Tugas

Viktor juga meminta pihak PUPR untuk meredesain dan menghitung ulang biaya renovasinya.

Menurut Gubernur Laiskodat, pengelolaannya akan diserahkan kepada pihak swasta setelah penyelesaian pekerjaan renovasi.