Elektabilitas Meningkat, PDIP Malah Persilahkan Ganjar Pranowo ‘Angkat Kaki’

EXPONTT.COM – Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP, Bambang Wuryanto menganggap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terlalu berambisi untuk masuk bursa Pemilu Presiden 2024.

Hal ini mengakibatkan ketegangan antara Bambang dan Ganjar.

Bambang menyebut jika sudah banyak kader terbaik PDIP yang dipinang parpol lain.

Ia kemudian mencontohkan mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih. Meski begitu, Ketua Umum PDIP Megawati tidak pernah menyatakan kemarahan.

Dia bahkan mempersilahkan apabila Ganjar memang ingin pindah ke parpol lain.

“Beginilah dinda, Bu Rustri itu kader PDIP, itu srikandi Ibu Megawati Soekarnoputri. Itu statement di Jawa Tengah, ‘iki srikandiku’ tapi kemudian Bu Rustri pindah ke parpol lain, ibu marah enggak? Saya enggak tahu perasaan ibu. Tapi ada enggak ibu bilang statement marah? Enggak ada. Boleh engga? Ya monggo kalau orangnya mau, monggo. Udah banyak contoh kok,” ujar Bambang kepada wartawan dikutip dari Sindonews.com.

Baca juga:Viral Video Oknum TNI di Sikka Pukul Petugas SPBU, Pelaku Minta Maaf

Sekretaris Fraksi PDIP DPR ini menegaskan jika Ganjar dicalonkan partai lain, pihaknya mempersilahkan itu.

“Lah ini kalau aku menegaskan bahwa Ganjar itu kemudian kalau dilempar partai lain monggo, lha ini aku sing salah makan obat aku,” katanya.

Yang berhak menyampaikan hal tersebut adalah Ketua Umum Megawati karena pencalonan di Pilpres 2024 merupakan kewenangannya.

Terkait usulan duet Prabowo-Puan di Pilpres 2024, Bambang menegaskan bahwa itu bukan kapasitasnya menjawab.

Dia pun meminta media untuk berpikir sistematik, lalu menceritakan kisah Bung Karno saat berpidato di kota asal filsuf besar, Philadephia, Amerika Serikat, bahwa yang bisa memberikan pencerahan adalah wartawan. Untuk itu, dia meminta wartawan tidak memotong hasil wawancara dan membuat pencerahan.

Baca juga: Debit Air Danau Kelimutu Ende Menurun, Bebatuan di Dalam Kawah Mulai Terlihat

“Jadi buatlah yang bikin pencerahan. Jadi oleh karena itu, hati-hati kalau pemberitaan itu dipotong ya susah pak. Anda (wartawan) adalah pencerahan sejati, kata Bung Karno lho ya yang ngomong,” tutur Bambang.

Apakah ia akan bertemu Ganjar, Bambang menjawab bahwa dia dan Ganjar sesama orang Jawa. “Ya sama-sama orang jawa lah,” jawabnya.

Terkait isi pertemuan Mega dengan Ganjar, dia menegaskan tidak tahu. Yang jelas, siapapun kader PDIP dan apapun levelnya pasti diizinkan bertemu Ketua Umum.

“Tanya Pak Ganjar, jangan tanya saya. Tapi siapa pun kader PDIP pada level provinsi mau ketemu Ibu Ketua Umum pasti diizinkan. Itu kan ibu kita semua,” tutupnya. ♦ sindonews.com

Baca juga:Bukan 2, Tinus Sudah Rudapaksa 5 Orang Gadis Dalam 5 Bulan

Sukses di Jateng

Nama Ketua DPD PDIP, Bambang Wuryanto tiba-tiba menjadi perbincangan publik usai menyebut Ganjar Pranowo kelewatan terkait ambisinya menjadi presiden mendatang.

Menanggapi tentang elektabilitas Ganjar dari berbagai survei, Bambang menilai elektabilitas bisa berubah, salah satunya pemberitaan media massa.

“Kan sudah saya jelaskan. Elektabilitas yang dicapai oleh Anies, oleh Ridwan Kamil, oleh siapa pun, Ganjar, itu adalah elektabilitas hasil pemberitaan. Itu adalah buah news yang diputar-putar menjadi dimension, news-dimension, diputer-puter dimension, and then reach terjadi kalian baca jangkauan.

Makin luas jangkauan makin oke,” tutur Bambang kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa 25 Mei 2021.

“Itulah ketika jangkauan sudah tinggi maka dia dikenal oleh orang banyak, itulah popularity. Kalau kau suka keluar lah itu yang namanya elektablitiy, oke. Itu hanyalah hasil wacana udara,” lanjut Ketua Badan Pemenangan Pemilu DKI Jakarta ini.

Bambang pun menceritakan saat kontestasi Pilgub Jateng Maret 2013, popularitas Ganjar di Jawa Tengah masih kalah dibandingkan Bibit Waluyo-Rustriningsing yang menjadi kompetitornya.

Bahkan, popularitas Ganjar saat itu hanya 3% saja, tetapi Puan mau turun membantu menjadi panglima pemenangan Ganjar di sana.

“Itu waktu itu kalau enggak salah saat elektoralnya Pak Ganjar baru tiga persen. Mohon maaf saya jelaskan, yang menjadi panglima tempurnya Jawa Tengah, komandan tempurnya Jawa Tengah waktu itu namanya Puan Maharani. Dalam rapat Dewan Pimpinan Pusat Partai, Mbak Puan menyatakan, ibu ketua umum mohon izin kalau yang ditetapkan Gubernur Ganjar biarkan saya menjadi panglima tempurnya di sana. Itu Mbak Puan ngomong,” ungkapnya.

Menurut dia, Puan mau membantu karena Ganjar merupakan orang Jateng.

Bahkan, Puan membantu tanpa Ganjar mengeluarkan uang sepeser pun.

Kala itu Ganjar memberikan Rp600 juta tapi ditolak oleh partai. Akhirnya dalam kurun 3,5 bulan, elektabilitas Ganjar meningkat.

Dimusuhi Partai

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin melihat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyiapkan Ketua DPR RI Puan Maharani untuk Pilpres 2024, bukan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo.

Pendapat Ujang tersebut menyikapi pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP, Bambang Wuryanto (Pacul) yang mempersilakan Ganjar Pranowo angkat kaki dari PDIP.

“Ini sangat clear jika Ganjar dimusuhi PDIP. Dan sangat jelas pula jika PDIP arah pencapresanya bukan ke Ganjar. Artinya arah pencapresannya ke putri mahkota Puan Maharani,” ujar Ujang Komarudin kepada SINDOnews, Rabu 26 Mei 2021.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo dikabarkan tidak diundang ke rapat konsolidasi internal PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Ketua DPP Puan Maharani, putri ketua umum partai berlambang banteng bermoncong putih itu, Megawati Soekarnoputri.

Alhasil, kecuali Ganjar, semua kepala daerah, anggota DPR, anggota DPRD tingkat provinsi hingga kabupaten se-Jawa Tengah hadir dalam rapat yang digelar di Kantor DPD PDIP Jawa Tengah, Panti Marhaen Semarang, Sabtu 22 Mei 2021.

“Sikap PDIP sudah jelas ketika, Ganjar tak diundang di acara di Jateng, lalu disindir Puan dalam sambutannya, juga dihajar via media oleh Bambang Wuryanto, bahwa Ganjar tak ada tempat untuk dia dalam pencapresan di PDIP. Ancaman di atas sangat tegas dan keras untuk Ganjar,” jelas Ujang Komarudin.

 ♦ wjr