EXPONTT.COM – Hasil pemilihan Wali Kota Darwin Northern Territory, Australia, Amye Un, salah satu calon yang berasal dari Kabupaten TTS, NTT berada di posisi kedua.
Amye berhasil memperoleh 3.405 suara.
Ia kalah dari calon wali kota petahana Kon Vatskalis yang berhasil meraup 15.850 suara.
Meski kalah, Amye tetap berpeluang menduduki jabatan sebagai Alderman atau Town Council yakni sebagai penata kota.
Baca juga: Pemkot Ijinkan Pembelajaran Tatap Muka 50 Persen Sesuai Kapasitas Ruangan
“Tugas kami nanti bekerja sama dengan wali kota terpilih untuk menata Kota Darwin,” jelas Amye dikutip dari Kompas.com, Kamis 9 September 2021.
Amye mengaku bangga karena berhasil mengalahkan empat pesaing lainnya, yakni Gary John Haslett (2.699 suara), Calvin Donaldson (367 suara), Leah Potter (3.250 suara) dan Robin Lawrencen (1.705 suara).
Baginya, hasil ini sangat membanggakan karena dirinya baru pertama kali mengikuti pemilihan wali kota.
“Walaupun baru pertama kali maju, tapi sudah langsung menduduki posisi kedua, sehingga bagi saya ini adalah satu prestasi terbaik,” ujar Amye.
Baca juga: Pelanggaran Prokes di Pulau Semau, Kapolda NTT: Saat Ini Masih Proses
Menurut Amye, hasil ini adalah buah dari kerja kerasnya bersama tim.
Amye mengaku, masih akan tetap mengikuti pemilihan wali kota empat tahun mendatang.
“Saya akan terus mengikuti pemilihan wali kota sampai saya menang,” ujar Amye.
Sebelumnya diberitakan, Amye Un (60), perempuan asal Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), maju dalam pencalonan Wali Kota Darwin Northern Territory, Australia.
Baca juga: 3 Hari Hilang di Hutan, Guru SMP di Rote Ndao ditemukan Tim SAR
Perempuan kelahiran Amanatun, sebuah daerah di pedalaman Kabupaten TTS itu maju melalui jalur independen.
Amye mengaku siap memenangkan pemilihan di Kota yang berbatasan laut dengan wilayah NTT itu.
“Kami ada enam calon yang akan bertarung dalam pemilihan Wali Kota Darwin, dan saya satu-satunya yang maju melalui jalur independen,” kata Amye.
Perempuan lulusan salah satu SMK di Kota Kupang itu, mengaku sudah menjadi warga negara Australia sejak tahun 1998 silam, setelah menikah dengan pria asal Australia.
Baca juga: Terjun ke Laut Setelah Perahu Tenggelam Dihantam Gelombang, Dua Nelayan Kupang Berenang ke Daratan
Menurut Amye, dia maju sebagai calon wali kota, setelah mendapat dukungan dari masyarakat setempat, khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Selain mendapat dukungan yang banyak dari arus bawah, Amye menyebut hal itu sebagai kesempatan. Apalagi di wilayah itu kata dia, sangat menjunjung tinggi demokrasi.
Dia memilih jalur independen, karena tidak ingin terikat dengan partai politik mana pun.
“Kalau di partai kita tidak bisa menyampaikan aspirasi masyarakat dengan baik. Protes dari masyarakat, kalau melalui partai politik, tidak seluruhnya disampaikan ke Parlemen. Kalau independen kita bisa sampaikan apa saja yang diinginkan rakyat,” kata Amye.