Tangani Flu Babi Afrika, Gubernur NTT Usul Bangun Labkes Hewan

Gubernur NTT
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat (ist)

EXPONTT.OM – Untuk membantu menangani penyakit menular pada ternak babi di wilayah Nusa Tenggara Timur, Gubernur NTT Viktor Laiskodat mengusulkan Kementerian Pertanian untuk membangun laboratorium kesehatan (labkes) hewan di NTT.

Dikutip dari Antara, menurut Viktor, keberadaan labkes hewan diperlukan sebagai upaya penanganan penyakit menular seperti African Swine Fever (ASF) yang kerap menyerang ternak hewan babi di NTT.

Dalam audiensinya bersama Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang dalam rangka persiapan kunjungan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Gubernur meminta pimpinan dinas teknis dari Pertanian dan Peternakan untuk berkolaborasi dengan pihak terkait untuk menyiapkan usulan pembangunan laboratorium kesehatan hewan tersebut.

Baca juga:  Gubernur NTT Terkait Geothermal: “Kalau Bagus Lanjut, Kalau Tidak Bagus Tutup”

Viktor mengklaim, NTT sangat membutuhkan labkes hewan untuk membantu penanganan serangan virus flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF) yang pertama kali masuk ke NTT dari Timor Leste pada akhir 2019 lalu.

Baca juga: Baru 18 ribu Remaja NTT yang sudah Tervaksinasi Covid-19

Dinas Peternakan NTT mencatat serangan ASF mengakibatkan kematian pada ternak babi di NTT mencapai 23.568 ekor hingga Juli 2020.

Baca juga:  Persebata Melaju ke 8 Besar Liga 4, Gubernur Melki Laka Lena: Ini Kemenangan Masyarakat NTT

Serangan virus tersebut sempat menurun signifikan pada akhir 2020, namun memasuk 2021, kembali menyerang ternak babi dan mengakibatkan ribuan ekor mati yang tersebar di Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur, serta Kabupaten Sikka.

Untuk mendukung upaya penanganan serangan virus ASF ini maka Gubernur Viktor Laiskodat meminta dukungan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian agar membangun laboratorium kesehatan hewan untuk penanganan hewan-hewan dari serangan penyakit mematikan itu.

Baca juga:  Gubernur NTT Terkait Geothermal: “Kalau Bagus Lanjut, Kalau Tidak Bagus Tutup”

“Kita perlu menyiapkan skenario penanganan penyakit ASF yang bagus agar ternak-ternak babi di NTT bisa terlindungi,” katanya.

Baca juga: BMKG Imbau Warga Waspadai Hujan-Petir di Pulau Flores Sepekan ke Depan

Selain laboratorium kesehatan hewan, gubernur juga meminta dinas terkait agar menyiapkan usulan Bio Security dan Bio Industry untuk pertanian NTT kepada pihak Kementerian Pertanian.

Menurut jadwal, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dijadwalkan berkunjung ke NTT pada Rabu 29 September 2021 mendatang.