Dampak Covid -19 Terhadap Kehidupan Perekonomian Masyarakat

Oleh : Okto Nino

 

SEJAK Maret tahun 2020 dunia diguncangkan dengan wabah virus corona (covid-19). Yang berdampak pada berbagai macam sektor kehidupan terutama sektor perekonomian. Hal ini dikarenakan seluruh Negara termasuk Indonesia melakukan pembatasan mobilitas secara ketat. Akibatnya di satu sisi pemerintah berusaha untuk memutuskan mata rantai covid-19 dengan melakukan lockdown namun disisi lain memberikan konsekuensi pada perekonomian hingga merosot secara drastis.

Hingga di akhir tahun 2021 ini pemerintah terus berupaya mengatasi penyebaran pandemi covid-19 melalui berbagai cara antara lain melalui PPKM antar wilayah. Dan hal ini berdampak pada pertumbuhan ekomomi triwulan III 2021 yang tetap tumbuh positif memberikan optimis pencapaian target pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III berhasil tumbuh positif sebesar 3,51% (yoy)atau 1,55%(qtq) (Sumber ekon.go.id) siaran pers kementrian koordinator bidang perekonomian Indonesia tanggal 5 november 2021.

Namun faktanya tidak seperti yang disampaikan dan berdasarkan wawancara dengan seorang ibu peternak babi di kelurahan kota ratu kecamatan ende utara kabupaten Ende, menuturkan bahwa sebelum masa pandemi Covid -19 biasanya banyak orang datang untuk membeli babi.

Namun pada saat pandemi Covid 19 ini hamper tidak ada yang membeli babi sehingga saya mengalami kesulitan keuangan dalam rumah tangga tutur ibu Floriana Santi Sawu.

Selain karena Covid -19 juga karena beberapa waktu yang lalu ada virus babi yang menyerang babi, yang menyebabkan banyak babi yang mati.

Hal ini menimbulkan kerugian bagi para peternak babi termasuk saya. Namun diakhir tahun 2021 seiring dengan menurunnya tingkat Covid-19 di kabupaten Ende, maka aktifitas masyarakat sudah mulai berjalan dengan protokol kesehatan yang ketat. Dan puji Tuhan saat ini saya sudah beraktifitas seperti biasa dan kembali memlihara babi sehingga sudah banyak yang kembali membeli babi ternakan saya kata ibu Floriana.

Diakhir wawancara dia berharap semoga Virus corona cepat berlalu sehingga banyak orang bisa kembali beraktifitas secara normal khususnya dalam beternak babi, juga harapannya pemerintah daerah melalui dinas peternakan kabupaten ende bisa memberikan vaksin secara gratis pada ternak babi peliharaan masyarakat sehingga tidak ada lagi yang mati pintahnya. ♦