China Sebut NATO Sebagai Biang Keladi Konflik di Ukraina

Presiden China Xi Jinping
Presiden China Xi Jinping / foto: jpnn

EXPONTT.COM – Pemerintah China menunjuk NATO sebagai biang keladi atas serangan Rusia ke Ukraina. Hal tersebut disampaikan pemerintah China melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.

China menyalahkan aliansi pakta pertahanan pimpinan Amerika Serikat (AS) yang menyebabkan tensi memuncak.

China menilai NATO memanas-manasi konflik antara kedua negara yang telah berlangsung sejak 2014.

Baca juga: Diduga Lakukan Pencemaran Nama Baik, Bupati TTS Dilaporkan Ketua dan Anggota DPRD ke Polisi

NATO disebut China awalnya ‘menyiram bensin ke api’ dalam konflik kedua negara dengan memberikan kesempatan Ukraina gabung bersama mereka. Akibatnya, Rusia merasa terprovokasi sehingga melancarkan agresi ke Ukraina.

Dalam kesempatan yang sama, China juga mendesak AS untuk menanggapi kekhawatiran pemerintah Xi Jinping tersebut. Dia pun meminta AS tidak mengganggu hak dan kepentingan China dalam menangani masalah di Ukraina dan hubungannya dengan Rusia.

Sementara itu, Palang Merah China akan menyediakan bantuan kemanusiaan senilai 5 juta yuan untuk Ukraina. Terdiri dari barang-barang yang diperlukan sehari-hari.

Baca juga: Kronologi Anggota Polisi Polda NTT Dianiaya Pemuda Mabuk di Liliba Kupang

Serangan Rusia ke Ukraina yang berlangsung sejak 24 Februari 2022. Lebih dari 1,5 juta warga mengungsi.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut salah satu syarat menghentikan serangan ke Ukraina adalah NATO tak mengizinkan Ukraina bergabung. Ini akan membahayakan Rusia, karena NATO bisa mendirikan pangkalan di dekat negara itu.

Namun Rusia tetap dinyatakan “bersalah” oleh sejumlah negara karena melangkahi kedaulatan negara lain. Dominasi negara PBB pekan lalu meminta serangan segera dihentikan.
♦cnbcindonesia.com

Baca juga: Ketua dan Anggota DPRD TTS Juga Laporkan Akun Facebook Milik Ajudan Bupati TTS