Saat ini, seluruh manajemen sementara bekerja keras agar pada tahun 2024 nanti, Bank NTT boleh menyandang status sebagai Bank Devisa.
Karena itu, berbagai inovasi layanan dilakukan, dengan melibatkan seluruh SDM yang dimiliki oleh bank ini.
Sekilas menoleh ke belakang, ada sederetan catatan sukses mewarnai perjalanan di tahun 2021, seperti diluncurkan Festival Desa Binaan Bank NTT.
Tahun ini dikembangkan lagi menjadi Festival Desa Binaan dan Festival PAD dengan mengkombinasikan instrumen penilaian dari dua kementerian yakni Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Pariwisata RI.
Baca juga: Ini Alasan Luhut Pandjaitan Ingin Pemilu 2024 Ditunda
Tim juri dari festival ini melibatkan dua orang profesor dan sejumlah doktor serta kalangan profesional.
Masih di tahun 2021, Bank NTT pun mencatat sejarah sebagai BPD yang meluncurkan layanan hybrid, yakni perpaduan layanan konvensional dan digital yang diberi nama Smart Branch, yang mulai diterapkan pada dua kantor, masing-masing Kantor Cabang Khusus (KCK) dan Kantor Cabang Utama (KCU).
Baca juga: Lerai Perkelahian Pemuda Mabuk, Seorang Ayah di TTS Kena Bacok Anak Sendiri
Rupanya layanan ini mendapat perhatian dari sejumlah BPD di Indonesia, sehingga layanan Smart Branch Bank NTT dijadikan sebagai rujukan dalam study banding mereka.
Bank NTT pun meraih sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga atas kinerja keuangan yang mumpuni, serta sejajar dengan bank-bank besar tanah air. ♦Humas Bank NTT
Baca juga: Hasil Audit KAP: Bank NTT Raih Opini Wajar Dalam Semua Hal Material