EXPONTT.COM – Potensi bibit siklon terpantau tumbuh di sekitar Laut Sawu sebelah selatan.
Stasiun Meteorologi El Tari Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terus memantau bibit siklon tersebut.
Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang BMKG Agung Sudiono dikutip dari POS-KUPANG.COM, menghimbau, masyarakat agar mewaspadai cuaca ekstrem akibat potensi bibit siklon tumbuh di sekitar Laut Sawu.
Baca juga: Kabur 6 Tahun, Buronan Kasus Korupsi Pembangunan Dermaga di Alor Ditangkap di Aceh
“Saat ini terpantau adanya suspect area atau potensi bibit siklon yang tumbuh di sekitar Laut Sawu didukung suhu muka laut yang hangat disertai kondisi kelembaban udara yang cukup basah hingga 500 mb,” jelas Agung Sudiono di Kupang, Jumat 18 Maret 2022.
Peluang suspect area dalam periode 24 jam kedepan berada pada kategori rendah dengan arah pergerakan ke arah barat menjauhi wilayah Indonesia.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan peringatan dini cuaca di wilayah NTT selama 18-20 Maret 2022.
Baca juga: Kota Kupang Terapkan PPKM Level 3, Ini Isi Surat Edaran Wali Kota
Munculnya potensi bibit siklon didukung kondisi suhu muka laut dan kelembaban udara mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan (konvektif) yang menyebabkan potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat.
Pihaknya mengimbau warga di NTT agar mewaspadai potensi dampak kondisi cuaca tersebut yang dapat menyebabkan bencana banjir, banjir bandang, rob (banjir wilayah pesisir), tanah longsor, terutama di daerah yang rentan.
“Langkah mitigasi bencana perlu disiapkan masyarakat secara baik guna meminimalisir dampak kerugian ketika terjadi bencana hidrometeorologi,” katanya.
Baca juga: BMKG Minta Kapal Nelayan dan Kapal Ferry Waspadai Gelombang Tinggi di Perairan NTT
Di sisi lain, kata dia cuaca ekstrem juga berpotensi terjadi di masa peralihan musim seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, puting beliung, maupun hujan es.
(*)