Philips Gobang: Sudah Saatnya Pemda NTT dan Pemerintah Pusat Perjuangkan Frans Seda Jadi Pahlawan Nasional

EXPONTT.COM – Ketua Panitia Pusat selaku pengusul dan perjuangan supaya Almarhum Fransisxus Seda secepatnya diusulkan menjadi pahlawan nasional.

“Almarhum punya jasa dan sumbangsih yang sangat besar bagi pembangunan nasional. Tetapi selama ini,hanya pada wacana, wacana dan wacana. Kami selaku penginisiatid tingkat pusat sudah bertemu dengan gubernur, kepala dinas sosial dan pejebat penting dari TNI dan Polri di Kupang,” tegas Philips Gobang menjawab expontt.com di ruanga rapat Asisten I Setda ntt Selasa 21 Februari 2023 siang. Berikut penjelasan Philips Gibang.

Sementara Kepala Dinas Sosial NTT, Yos Rasi mengaku siap mendukung dan mencari jalan keluar dan perencanaan lebih dalam sehingga usulan teman-teman penginisiatif dari pusat bisa terwujud.

Selain diusulkan sebagai pahlawan nasioanl yang sangat berjasa dalam pembangunan Indonesia, penitia penginisiatip pusat juga merencanakan untuk membangun patung di jantung Kota Maumere dan Kota Kupang.

“Kami sudah mempersiapkan dalam bentuk surat sesuai permintaan dari Kementerian Sosial RI untuk memenuhi semua dokumen yang dibutuhkan atau melengkapi berkas,” jelas Kadis Sosial NTT Yos Rasi menjawab expontt.com usia rapat dengan berbagai instansi terkait termasuk panitia pusat Phiulips Gobang. Berikut penjelasan singkat Yos Rasi.

Diwartakan sebelumnya melalui SK Gubernur NTT Nomor 282/KEP/HK/2022, Setda NTT membentuk Tim Peneliti dan Pengkaji untuk melaksanakan kajian terhadap usulan Frans Seda Sebagai Pahlawan Nasional.

Rapat Tim Peneliti dan Pengkaji dan Gelar Daerah (TP2GD) Tingkat Provinsi NTT Dalam Rangka Usulan Calon Pahlawan Nasional atas nama Almarhum Drs. Franciscus Xaverius Seda Tahun 2023, dilakasanakan 21 Februari 2023, di Ruang Rapat Asisten I Setda NTT.

Rapat dibuka Asisten I Setda NTT, Mariani Usboko mewakili Gubernur NTT.Dalam sambutan Gubernur NTT yang dibacakan Asisten I Setda NTT, Viktor Laiskodat menyebut, Frans Seda telah berkontribusi besar bagi bangsa dan membuat perubahan bagi masyarakat, termasuk menurunkan inflasi.

“Ia juga telah menduduki jabatan-jabatan penting di Indonesia, termasuk menjabat sebagai menteri di dua era kepemimpinan Republik Indonesia, di zaman Soekarno dan Soeharto serta berkontribusi di era-era Presiden Habibi, Megawati dan Gus Dur. Kerja-kerja beliau telah terbukti dengan keberadaan kita disini. Setidaknya ada kerja-kerja dari pendahulu yang kita nikmati sekarang,” kata Gubernur NTT.

 

Rapat Tim Peneliti dan Pengkaji dan Gelar Daerah (TP2GD) Tingkat Provinsi NTT Dalam Rangka Usulan Calon Pahlawan Nasional atas nama Almarhum Drs. Franciscus Xaverius Seda Tahun 2023 / foto: Gorby Rumung

 

Dirinya berharap pengusulan ini ada alat pendukung dan pembuktiannya. “Jadi harus dilakukan dengan cepat, 31 Maret tidak lama, harus segera diusulkan, supaya bulan November kita punya satu pahlawan NTT,” sebut Gubernur NTT.

Dalam rapatnya, Kadis Sosial Provinsi NTT, Yosef Rasi, mengatakan tim pengkaji dibentuk untuk melakukan kajian akademik dan hukum, termasuk sejarah perjalanan Frans Seda.

Nantinya, hasil kajian dalam bentuk tulisan ilmiah akan direkomendasikan ke Gubernur NTT untuk dilanjutkan prosesnya di tingkat pusat oleh Kementerian Sosial.

Sebelumnya, di tahun 2012 Frans Seda telah diusulkan sebagai pahlawan namun ditolak oleh Kemensos karena ada sejumlah syarat yang belum terpenuhi.

Setelah hampir 11 tahun Frans Seda kembali diusulkan sebagai pahlawan Nasional. “31 maret harus segera di usulkan ke tim pusat,” kata Yosef Rasi.

Kadis sosial, Forkopimda, Lanud NTT, Lantamal 6, Danrem 161 wirasakti, Dinas kebudayaaan Provinsi NTT, Karo Hukum Setda NTT, Akademisi, Veteran, Keuskupan Agung Kupang, FKUB, MUI, Muhammadiyah, GMIT dan Ormas-ormas terkait. Turut hadir, tim Pengkaji dari Jakarta Philip Gobang dan Bona Beding.

CNN Indonesia beberapa waktu lalu merilis warta nama Frans Seda diusulkan menjadi pahlawan nasional oleh sejumlah pejabat, mulai dari Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate hingga Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi.
Hal itu lantaran Frans Seda dianggap sebagai pionir telekomunikasi hingga kiprah dalam pembangunan di dalam negeri. Plate menilai perkembangan teknologi digital saat ini tidak terlepas dari perintis kebijakan sektor telekomunikasi terdahulu.

Franciscus Xaverius Seda atau dikenal Frans Seda, pria kelahiran Flores, NTT, 1926, sempat menjabat Menteri Perhubungan periode 1968-1973.
“Saat itu salah satu portofolio Kementerian Perhubungan adalah telekomunikasi. Landasan kebijakan telekomunikasi saat ini lanjutan dari rintisan kebijakan yang Frans Seda buat yaitu konektivitas fisik dengan membangun bandara dan pelabuhan di seluruh Indonesia,” ujar Plate dalam siaran persnya.
Pada era Menteri Frans Seda, komunikasi dan telekomunikasi digunakan untuk menghubungkan antarpulau, antaretnik dengan dialek yang berbeda-beda.
Lebih lanjut Plate mengenang Frans Seda yang merupakan tokoh nasional pada tiga zaman yakni sebagai menteri era Orde Lama, menteri era Orde Baru, hingga Penasehat Presiden di era Reformasi.
“Banyak yang dilakukan Pak Frans Seda untuk kejayaan negeri kita, sudah dikenal sebagai tokoh yang menjadi titik simpul antara perjuangan kebangsaan nasionalisme dan keimanan atau religius,” kata Plate, yang merupakan kelahiran Ruteng, NTT, itu.
Frans Seda pernah menjabat Menteri Keuangan Periode 1966-1968. Ia tak hanya dikenal sebagai tokoh politik, tapi juga tokoh pergerakan mempertahankan kemerdekaan.
“Karena terlibat dalam perang fisik untuk menjaga kemerdekaan dari usaha memecah-belah melawan Belanda. Beliau juga seorang tokoh pendidik yang membentuk lembaga pendidikan,” kata dia.
Karena itulah, Plate menilai “relevan sekali Pak Frans Seda diusulkan sebagai pahlawan nasional, dengan karya-karya tadi sebagai para perintis yang mengisi kemerdekaan kita”.
Selain Plate, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga mengusulkan mantan Frans Seda sebagai pahlawan nasional. Kiprah dalam pembangunan sektor perhubungan jadi alasannya.
“Pak Franciscus Xaverius Seda memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan bangsa Indonesia, sehingga sangat layak untuk ditetapkan sebagai pahlawan nasional,” kata Wakil Gubernur NTT Josef A Nae Soi Peran Frans Seda dinilai punya banyak prestasi. Di antaranya menurunkan inflasi melalui penataan organisasi Kementerian Keuangan dan sistem anggaran berimbang dalam menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dikutip dari Antara, selain pernah menjabat sebagai Menhub, Frans Seda pernah menjabat sebagai Menteri Perkebunan pada tahun 1964-1966 dan Menteri Pertanian pada 1966. ♦ wjr