EXPONTT.COM, KUPANG – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT, Muhammad Nazir Abdulah, memastikan harga beras pemerintah atau beras Bulog tidak mengalami kenaikan harga.
Hal tersebut ia sampaikan menanggapi keluhan masyarakat atas kenaikan harga beras yang terjadi selama dua pekan terakhir.
“Yang harganya naik itu kan beras premium dan harga tidak bisa diatur pemerintah. Kita punya free trade, pastinya dia (merk premium) mencari keuntungan,” katanya, 23 Ferbruari 2023.
“Kalau beras bulog terus dinaikan harganya diatas Harga Eceran Tertinggi (HET), nah itu kita akan langsung tindak,” tambahnya.
Baca juga: Perizinan Tambang Diambil Alih Pusat, Dirut KI Bolok: Investasi di NTT Terhambat
Menurutnya, beras premium menyasar masyarakat ekonomi atas. “Masyarakat yang harus kita jaga itu yang menengah kebawah, makanya kita import beras untuk menjaga ketersediaan beras pemerintah,” jelasnya.
Abdulah memastikan ketersediaan beras Bulog di NTT yang dipasarkan stoknya mencukupi.
“Kita dapat 50 ton, itu untuk menjaga pasar tetap stabil. Jadi beras yang harganya naik itu beras premium,” jelas
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) bersama pelaku usaha penggilingan padi menyepakati harga pembelian gabah dan beras jelang masa panen raya pada bulan Maret 2023.
Disepakati Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk Beras Medium di Gudang Perum Bulog Rp 9 ribu per kilogram.
Penetapan HET berlaku pada 27 Februari 2023 hingga batas waktu yang akan ditentukan kemudian.♦gor
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News