EXPONTT.COM – Kalimat ini adala iklan program inovasi Bank NTT yang bertajuk Progrtram Vokasi dari NTT ke Jerman. Iklan yang sudah viral di berbagai media disposori Bank NTT, Pemda NTT Global Catalyst e.v., Prime Learning is o Journeyl.
Judul dalam dalam iklan ini, ”program ini diinisiasi Pemda NTT.” Iklan ini mengajak pula pemuda/i NTT segera mendaftar dengan syarat yang murah meriah pertama harus selesai menyelesaikan pendidikan SLTA, usia 18-35 tahun.
Kadis P dan K Setda NTT, Linus Lusi pada 2 Mei 2023 mengatakan, Bank NTT mendukung dengan dana sebesar Rp 50 juta lebih per orang tanpa jaminan dengan bunga 0%.
Konon, kata Linus Lusi, total jumlah peminat hingga saat ini mencapai lebih dari 100 orang, namun mereka harus mengikuti kursus Bahasa Jerman dengan mendaftar melalui Global Katalyst.
Kesimpulan, para generasi muda yang mau ke Jerman selain mampu berbahasa Jerman, harus secara cicil mengembalikan dana yang dicairkan dari Bank NTT senilai Rp 50 Juta entah berapa tahun walau bunga 0 persen.
Diwartakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT dan Bank NTT terus berkolaborasi, mengeksekusi program vokasi dan training industri di Jerman.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Linus Lusi mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan membuka pendaftaran bagi lulusan SMA/SMK yang berminat mengikuti program tersebut.
Menurut Linus, siapapun lulusan SMA/SMK di NTT bisa mengikuti program ini, asalkan usianya tidak lebih dari 35 tahun.
“Polanya kemitraan dengan Bank NTT. Ini hal dan inovasi baru yang coba diterobos oleh pemerintah,” kata Linus Lusi kepada wartawan di Kupang, Selasa, 2 Mei 2023 siang.
Linus Lusi menjelaskan, masyarakat tidak perlu khawatir terkait pembiayaan program ini, karena Bank NTT sudah siap mendukung dengan dana senilai Rp 50 Juta lebih per orang tanpa jaminan, dengan bunga 0%.
Dana itu, kata Linus, untuk membiayai item-item pembiayaan meliputi pembuatan visa, passport, dan biaya-biaya lainnya.
“Setelah selesai, para lulusan bisa bekerja sambil mencicil kembali pinjaman di Bank NTT, ” bebernya.
Pola yang kedua, lanjut Linus, orang tua yang mampu, silahkan menyerahkan dana sebesar Rp 50 juta lebih dan selesai.
“Tetapi ada yang tidak mampu, bisa melakukan peminjaman,” jelasnya.
Linus menyampaikan, saat ini sudah ada sejumlah mahasiswa yang datang ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, dan menyatakan niatnya mengikuti program tersebut.
Total jumlah peminat hingga saat ini mencapai lebih dari 100 orang, namun mereka harus mengikuti kursus Bahasa Jerman dengan mendaftar melalui Global Katalyst.
“Sistem gajinya di sana sudah besar semua. Antara Rp16 Juta sampai Rp30 Juta, dan Rp 40 Juta sampai Rp60 Juta kalau sudah pada tingkat tertentu,” ungkap Linus.
Linus mengimbau orang tua tidak perlu takut mempercayakan dan merelakan anaknya untuk bisa hidup jauh di Jerman.
“Mari memberikan dukungan. Ini yang kita harapkan dari orang tua,” pungkasnya.
Sekedar tahu, program pengiriman lulusan SMA/SMK untuk belajar di luar negeri, merupakan mimpi besar Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat sejak lama yang belum tereksekusi, karena terkendala pandemi Covid-19. ♦ wjr