EXPONTT.COM, KUPANG – Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena menyebut pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 30 triliun untuk menanggulangi stunting di tahun 2023. Jumlah tersebut tersebar di beberapa kementerian yang ikut membantu menurunkan angka stunting.
Terkait anggaran tersebut, saat ini DPR dan pemerintah telah melakukan penyusunan anggaran untuk membeli alat USG dan antoprometri yang nantinya akan disebar di seluruh puskesmas di Indonesia.
USG nantinya digunakan untuk mendeteksi bayi dalam janin ibu, sedangkan antoprometri akan digunakan sebagai alat ukur tinggi dan berat badan bayi yang akan berimbas pada hasil pendataan yang akan menggunakan sistem satu data.
Baca juga: Semarakan HUT ke-78 Indonesia, Baomong Non Stop Gelar Lomba Mewarnai
Kabupaten Timor Tengah Selatan menjadi salah satu daerah fokus penanggulangan stunting khusus di wilayah NTT. Menurut Melki, meski menjadi fokus, saat ini angka stunting di Kabupaten TTS terus mengalami penurunan.
Melki Laka Lena mengklaim, penurunan angka stunting di Kabupaten TTS dan di NTT merupakan upaya dari berbagai pihak termasuk dirinya sebagai wakil rakyat yang memang fokus pada masalah stunting khususnya di wilayah NTT.
“Dalam rangka membantu pemerintah provinsi, kabupaten/kota, khususnya Kota Kupang untuk kita bisa menekan angka stunting. Di NTT makin lama makin bagus (makin turun, red), itu berkat kerja sama semua pihak,” jelas politisi Partai Golkar ini ketika ditemui saat menghadiri acara Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting di Wilayah Khusus bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI di Kota Kupang, Sabtu 12 Agustus 2023.
Baca juga: 3.500 Pelajar SD-SMP di Kota Kupang Tidak Tahu Membaca
“Banyak orang kurang paham. Cara menangani stunting sebelum menikah, saat menikah, saat dia lagi hamil, saat dia melahirkan, mesti itu tanggungjawab kita banyak orang, itu kalau dipandu dengan baik, mudah-mudahan seluruh masyarakat kita bisa baik,” ujarnya.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Kupang, drg. Fransisca Ikasasi mengatakan angka stunting terakhir di Kota Kupang berada di 19 persen atau setara dengan 4000-an anak stunting.
Baca juga: Pelajar di Kota Kupang Tidak Bisa Baca Tulis, Kadis Pendidikan: Itu Kesalahan Saya
Angka itu dibandingkan pada angka sebelumnya di akhir tahun 2022 sebesar 21,5 persen, maka terjadi penurunan angka stunting, yang diikuti dengan upaya operasi timbang pada bulan Febuari 2023 lalu.
Untuk mendapat perkembangan data terbaru, ia mengaku akan terlihat pada operasi bulan timbang yang digelar pada bulan Agustus ini. Dia meminta partisipasi masyarakat dalam bulan timbang ini menjadi penting.
“Peran serta masyarakat sangat menentukan kasus stunting di Kota Kupang. Partisipasi kurang, mudah-mudahan tahun ini kita bisa kurangi (angka stunting),” katanya. (gor)