Calon Gubernur 2024 Frans Aba Berempati dan Suka Cita Bersama Anak Panti Asuhan Adimister Duli Ona

EXPONTT.COM – Semangat etis pak Frans Aba yang sejak awal mengilhami jalan kepemimpinan humanisnya sungguh menyata dalam momen kunjungannya di Panti Asuhan Adimister Duli Ona, Weri, Larantuka 13 Agustus 2023). 

Diketahui bahwa panti asuhan ini berdiri di bawah naungan Yayasan Panca Duo yang didirikan dan dikembangkan oleh seorang mantan biarawan SVD, Bapak Arnoldus Duli Uran bersama Istrinya Ibu Emiliana Dato.

Semangat pelayanan Pak Arnold dan kepedulian istri terhadap anak-anak yatim piatu terutama yang memiliki banyak kekurangan fisik maupun psikis, seperti kelompok difabel adalah modal utama dari dua tokoh ini untuk merintis yayasan dan panti asuhan tersebut. Hingga kini terdapat 56 anak yang diasuh dan mayoritas dari anak-anak tersebut masuk dalam kategori anak-anak difabel. 

Melihat kondisi yang demikian Frans Aba menitikkan air matanya dan menyadari bahwa ada kasih dalam rumah panti tersebut. Tapi itu bukan kasih yang biasa, melainkan kasih yang provokatif.

“Saya sejak dulu selalu punya prinsip etis yang tegas bahwa penderitaan dari masyarakat terutama orang tak mampu adalah seharusnya jadi basis utama kebijakan politik. Jujur, saya merasa diprovokasi oleh pelayanan kasih di tempat ini sekaligus termotivasi untuk harus terus semangat merebut menjadi pemimpin supaya bisa mengintervensi kebijakan dan menomorsatukan kepentingan orang-orang kecil.” 

Frans juga menambahkan bahwa semua yang mau jadi pemimpin harusnya pernah dan sering-sering hadir di rumah ini. Karena, kalau mau belajar tentang pekerjaan surga, di sinilah tempatnya. 

“Perasaan saya ketika hadir di tempat ini, memang penuh kesedihan, ada empati yang begitu besar, ada tanggungjawab yang menggugah dan menggugat saya, tapi pada saat yang sama saya merasakan getar sukacita atau lebih tepat suka cinta. Rumah asuhan ini membuktikan bahwa keterbatasan fisik ataupun psikis bukanlah halangan untuk saling peduli dan melayani dalam kasih dan hidup dalam persaudaraan. Terima kasih untuk momen berharga ini. Kalian layak jadi prioritas pembangunan.” Ungkap Frans ketika diberi kesempatan berbicara.

Setelah menyampaikan sambutannya, Frans di eri tepukan tangan dan senyum sumringah dari para penghuni panti asuhan tersebut. Lebih daripada itu, beberapa anak difabel yang tersentuh hatinya dengan kedatangan Frans Aba lalu secara spontan mengucapkan terima kasih dengan menyanyikan lagu rohani sambil menari dengan gerakan-gerakan kegembiraan.

Melihat situasi tersebut, Pak Arnoldus Duli Uran selaku pendiri sekaligus bapa rumah untuk panti asuhan tersebut menyampaikan sambutannya hangatanya kepada Pak Frans.

“Ini pengalaman yang istimewa sekali. Kami baru selesai ibadah. Dalam tiap ibadah, kami selalu menyadari bahwa berkat Tuhan pasti ada tiap hari, terutama melalui naungan kasih Bunda Maria. Kini berkat Tuhan itu nyata dalam kehadiran Pak Frans Aba. Uluran tangannya dan kesediaannya untuk hadir mengunjungi kami itu suatu bentuk suka cita bagi kami dan anak-anak kami.” Ungkapnya

Menambahkan sambutan dari Pak Arnold, Ibu Emiliana Dato, Co-Founder sekaligus istri dari Pak Arnoldus Duli menceritakan perjalanan kasih mereka di panti asuhan tersebut. 

Bahwa Panti tersebut sudah berdiri sejak 1998. Mereka berjalan dengan apa yang ada, serba terbatas; berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.

“Pelayanan ini awalnya berat, terlalu berat, tapi Tuhan selalu ada buat kami sampai hari ini. Akhirnya semua jadi ringan dan penuh kegembiraan. Melihat dan mendengar kisah kami ini, mudah-mudahan Pak Frans Aba bisa berjalan mulus dalam segala niatnya. Yayasan ini mendapat dukungan pertama dari Almarhum Pak Pit A. Talo. Dan kebetulan sekali mulai menjajaki spiritualitas St. Fransiskus Xaverius, misionaris yang menyebrangi bukan hanya wilayah Maluku dan Sulawesi Utara, tapi juga NTT.”

“Hari ini Pak Frans bukan hanya menyebrangi wilayah-wilayah kota, tapi menjembatani sudut-sudut desa termasuk mengunjungi kami di panti ini.” Ungkap Ibu Emiliana Dato penuh semangat. ♦ wjr