EXPONTT.COM – Tomas Tiba Owa, S.Ag adalah kader militant Partai Golkar sejak 1996 hengkang dan masuk Partai Nasdem sejak Apiril 2023. Menurut Sekretaris Fraksi Partai Golkar, Ansor Orang perindahaan Thomas Tiba tidak berpengaruh karena itu hak politik dia. Tohmas Tiba kata Ansor tidak pernah dilibatkan dalam fraksi di DPRD NTT, tidak juga dilibatkan dalam badan anggaran, atau jabatan lain.
“Hanya peran politiknya kurang bagus. Mengapa, karena mencederai teman-teman di Nasdem yang sudah lama jadi kader tetapi tidak seperti Thomas Tiba yang begitu melambung tinggi. Mengapa saya katakan demikian, karena dia baru jadi anggota, tetapi langsung jadi Caleg Partai Nasdem dan langsung nomor satu. Tradisi setiap partai tidak seperti demikian. Jadi anggota partai dulu beberapa tahun dan jika sudah jadi kader dan berjasa pada partai baru dia boleh nomor urut satu. Jadi Pak Thomas kurang etis dan tidak menghargai teman lain yang sudah militant di partai Nasdem.
Sepengetahuan saya, seperti Pak Elpi Parera, beliau kalau tidak salah Wakil Ketua di DPD Partai Nasdem DPD Nasdem tetapi koq ditaruh nomor urut 11 untuk Caleg DPRD NTT 2024-2029? Ini kan lucu dan baru terjadi di NTT. Saya lihat Pak Elpi punya peran besar di Partai Nasdem tetapi disingkirkan dan harus menerima kenyataan. Pak Thomas dan Pak Elpi kan satu kampung, Kabupaten Nagekeo. Mudah-mudahan Pak Thomas terpilih dan rakyat mesti jeli,” tegas Ansor menjawab expontt.com 13 September 2023.
Elpi Parera ketika dikonfirmasi enggan berkomentar banyak. Hanya mungkin, ketika ditawar Viktor Laiskodat Thomas Tiba bersedia masuk Partai Nasdem jika pada Caleg 2024-2029 diberi nomor urut 1. Thomas Tiba kepda expontt.com mengaku kalau masuk Partai Nasdem merupakan hak politiknya. “ Ini hak saya ganti masuk Nasdem,” katanya.
Sementara Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar NTT seperti diriis dari portal ekorantt.com sudah mengusulkan nama pengganti Thomas Tiba untuk menempati kursi DPRD NTT. Pasalnya, Thomas Tiba “pindah perahu” ke Partai NasDem.
Pengganti Thomas Tiba dipastikan bakal ditempati politisi Partai Golkar asal Kabupaten Ende, Siprianus Reda melalui mekanisme Pergantian Antar Waktu (PAW). Hal ini dikonfirmasi oleh Sekretaris DPD Partai Golkar NTT, Inche Sayuna saat dihubungi pada Sabtu, 3 Juni 2023.
Plt. Karo Tata Pem Seta NTT kepada expontt.com menjelaskan,surat persetejuan penggantian Thomas Tiba sudah ada sejak dua pekan silam tinggal tunggu jadwal Paripurna DPRD NTT untuk dilantik.
Siprianus Reda sendiri merupakan politisi kelahiran Kampung Nuabosi, Kecamatan Ende. Pada pemilihan legislatif 2019 lalu, ia maju dari Partai Golkar dan meraup 4.900 suara.
Sipri tak menyangka akan mengisi kursi DPRD NTT menjelang satu berakhirnya jabatan wakil rakyat periode 2019-2024.
“Proses sedang jalan. Saya juga tidak menyangka bahwa jalannya akan sampai tahap ini. Semua sudah di atur dari Tuhan, ya saya jalani,” kata Sipri.
Kendati demikian, Sipri berjanji akan melanjutkan perjuangan politik seniornya asal Kabupaten Ende almarhum Devi Gadi Djou yang meninggal saat menjabat sebagai anggota DPRD NTT pada tahun 2020 silam.
“Kalau sampai waktunya ya saya akan lanjutkan perjuangan politik senior saya Pak Devi. Antara lain soal infrastruktur jalan di Kabupaten Ende,” ujar Sipri.
Ia hanya mengatakan bahwa dirinya siap berjuang, berkarya dan membangun kemitraan dengan pemerintah melalui tugas dan fungsinya sebagai wakil rakyat.
Perjumpaannya dengan masyarakat menyadarkan Sipri bahwa kursi DPR bukan kursi yang empuk. Bukan juga kursi yang nyaman untuk ditempati.
Mengapa? Memilih untuk menjadi wakil rakyat, bagi Sipri, berarti “siap untuk membayar utang. Utang apa? Utang aspirasi rakyat,” kata Sipri dengan tegas. ♦ wjr