EXPONTT.COM – Pesta olahraga di wilayah NTT kian subur bukan hanya ditandai dengan pagelaran pertandingan sepak bola tingkat provinsi, yaitu El Tari Memorial Cup yang terakhir berlangsung di Kabupaten Rote kemarin, tapi juga dan dapat dilihat dari banyaknya event olahraga lain mulai dari pertandingan voli, pencak silat, belah diri, dan yang lagi tinggi peminatnya adalah pertandingan sepak bola mini.
Dari sekian banyak pertandingan sepak bola mini yang diadakan, salah satunya pada event Gajah Mada Cup, muncul satu tim yang unik dan punya semangat olahraga yang berbeda. Laskar FA adalah tim Futsal yang dimaksud.
Laskar FA atau Laskar Frans Aba sesungguhnya merupakan tim di bawah pendampingan Pak Musa Borju dan Pak Max yang di dalamnya berisi kumpulan anak-anak muda yang umumnya berasal dari wilayah Oebobo dan Oebufu
“Laskar FA merupakan tim sepak bola yang kami bentuk sejak tahun 2020 dan menjadi wadah bagi anak-anak muda pencinta olahraga dari wilayah Oebufu dan Oebobo. Tempat latihan kami di belakang biara SoVerDi. Nah, penamaan Laskar FA terutama terinspirasi dari nama Pak Frans Aba, tokoh muda yang dibesarkan di belakang biara SoVerDi,” ungkap Musa Borju yang adalah Official Laskar FA.
Lebih lanjut Musa menerangkan bahwa, Pak Frans Aba kini ingin mengabdi bagi kepentingan masyarakat NTT. Pak Frans punya prestasi di bidang akademik secara lokal maupun internasional. Tapi Pak Frans tidak pernah melupakan kami. Artinya selalu ada support yang diberikan buat pengembangan minat dan bakat olahraga buat anak-anak muda di wilayahnya. Dari dukungan dan perhatian tersebut, anak-anak akhirnya komit untuk tunjukkan prestasi mereka di bidang yang mereka geluti yakni olahraga.
“Jadi, sekali lagi, penamaan klub Laskar FA ini, sebetulnya bukan didasarkan pada motif politik, tapi merupakan bentuk dukungan sportif kepada generasi baru bahwa siapapun bisa menjadi tokoh panutan di ruang publik, dari bidang apa saja, termasuk bidang olahraga. Jadi motif edukatif bagi anak-anak adalah alasan utama penamaan Laskar FA dibentuk,” terang Musa penuh semangat.
Menanggapi peristiwa ini, Frans Aba mengkonfirmasi bahwa beliau memang punya perhatian besar kepada aktivisme orang-orang muda yang selalu berkumpul dan berbuat baik demi kepentingan umum.
“Gelora anak muda adalah gelora masa depan. Semangat anak muda adalah semangat peradaban. Karena itu saya selalu dan akan terus mendukung inisiatif-inisiatif dan gerakan anak muda dalam bidang apapun. Bukan hanya pada bidang kebudayaan tapi juga pada bidang olahraga.” Ungkap Frans.
Lebih lanjut Frans menerangkan bahwa ia ingin agar NTT menjadi lahan subur yang memanen para atlit muda dan olahragawan yang mampu bersaing di kancah Nasional maupun Internasional. Akan hal itu di tiap kesempatan Frans selalu berusaha mengikuti dan terutama mengidentifikasi anak-anak muda di berbagai wilayah di NTT untuk dipetakan dan dijadikan landasan etis kebijakan saya.
Frans menegaskan bahwa: “Kalau tidak diidentifikasi, maka kebijakan pasti tidak akan merata dan hanya menyentuh pihak-pihak tertentu yang punya akses. Padahal olahraga itu milik bersama. Dalam konteks demikian saya mau NTT ini dipimpin oleh orang yang hanya sekadar support, tapi juga sportif. Dan saya siap untuk itu. Tidak ada nepotisme atau tebang pilih dalam olahraga. Jadi bukan hanya pertanian yang organik, tapi juga pertumbuhan dunia olahraga di NTT pun mesti organik, tanpa ada siasat licik di dalamnya.” ♦ wjr