EXPONTT.COM – PEMILU 2024 tidak lama lagi akan berlangsung. Mesin partai bergerak maju dengan berbagai macam strategi pendekatan yang efektif untuk mencapai kemenangan. Para caleg dari semua tingkatan sedang giat-giatnya menyiapkan alat peraga kampanye dan juga sudah lakukan sosialisasi.
Calon DPRD Sumba Barat Daya dari Partai Golkar, Drs. Asterius Bili Bora memiliki cara tersendiri untuk meraih kemenangan total di Daerah Pemilihan SBD 3 yang mencakup Kecamatan Wewewa Selatan dan Wewewa Barat. Kalau caleg lain sibuk dengan alat peraga kampanye, maka Aster Bili Bora turun dan bertemu dengan rakyat dari kampung ke kampung, dari rumah ke rumah.
Dalam perbincangan yang spesial dengan expontt.com, Aster Bili Bora menyampaikan alasan mengapa ia bersemangat dan seakan tidak kenal lelah bertemu dengan rakyat dari balai ke balai. Katanya, Pemilih adalah sesama warga yang harus dihargai dan dihormati. Karena itu didatangi untuk melihat dan mendengar langsung harapan dan keluh-kesahnya.
Saya tidak puas, lanjutnya, kalau hanya sebar stiker lalu pulang duduk manis di rumah menunggu jumlah suara yang besar. Saya tidak miliki kharakter yang demikian. Saya takut dibilang sombong oleh rakyat. Karena itu saya wajib keliling untuk menyampaikan rekam jejak, rekam karya, dan rekam gagasan. Saya berkewajiban moral untuk melakukan pembelajaran politik agar rakyat cerdas memilih.
Dengan bertemu warga secara langsung, Aster melihat dari dekat dan ikut merasakan penderitaan rakyat. Ternyata masih banyak warga yang memiliki rumah sangat sederhana, belum tersentuh penerangan listrik, dan juga masih banyak generasi yang putus sekolah karena kendala ekonomi.
Saya sangat prihatin, kata Aster, melihat rumah warga yang seperti kandang kambing. Karena itu, saya menggugah rasa empati pemerintah dan pihak lain melalui puisi yang dimuat Pos Kupang 7 September 2023 dengan judul Bukan Kandang Kambing. Kita berharap pemerintah Sumba Barat Daya bisa melakukan terobosan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui program: Rumah Layak Huni, dan menyiapkan anggaran desa bercahaya sebagai salah satu dari program 7 jembatan emas oleh dr.Kornelius Kodi Mete, bupati terpilih 2018/2019
Melalui ajang tatap muka dan diskusi dengan warga, ada kesan yang kuat bahwa rakyat yang selama ini disalahkan karena pengaruh politik uang, ternyata keliru. Rakyat tidak terpengaruh politik uang. Rakyat asal memilih karena rakyat hanya tahu nama caleg melalui baliho, tetapi tidak tahu pembawaan, sifat dan kelakuan orang yang maju caleg. Daripada Golput, kita pilih saja kucing dalam karung, kata konstituen sebagaimana disampaikan Aster Bili Bora dalam wawancara via telpon. ♦wjr