EXPONTT.COM – Calon walikota Kupang Jonas Salean, SH, M. Si mempersiapkan warga kota melakukan demonstrasi terhadap dirinya jika Program yang ditawarkannya tidak ia jalankan.
“Silahkan datang demo saya di kantor jika Program yang saya tawarkan tidak dijalankan. Ini komitmen saya terhadap warga kota,” kata Jonas Salean ketika melakukan tatap muka dengan warga Oelbikusi, Kelurahan Sikumana, Sabtu (28/7). Jonas Salean didampingi calon Wakil Walikota Alo Sukardan, anggota DPRD Kota Kupang Djemari Joseph Dogon, Sekretaris DPD II Partai Golkar Marcel Nono.
Pada kesempatan itu, Jonas Salean yang didampingi calon wakil walikotanya Sukardan Aloysius memaparkan sejumlah program yang akan dijalankannya jika warga Kota Kupang memberikan kepercayaan memimpin Kota Kupang 2024-2029 ini.
Diantara program unggulnya yang disampaikan di hadapan sekitar 200-san warga antara lain di bidang kesehatan, pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Untuk bidang kesehatan, Jonas menjanjikan menghidupkan kembali program pengobatan berbasis E- KTP.
“Kita akan hidupkan kembali pengobatan gratis dengan hanya menggunakan KTP. Program ini pernah kita jalankan tapi setelah saya tidak lagi jadi walikota, program ini tidak jalan lagi,” ujarnya.
Bagi para RT, Jonas Salean menjanjikan akan memberikan dana intensif sebanyak Rp 10 juta tiap tahun. Pemberian dana intensif yang tinggi bukan tanpa alasan.
“Para RT ini adalah garda terdepan dalam melayani masyarakat karena mereka yang selalu berada di tengah masyarakat. Kalau ada apa-apa di masyarakat, para RT yang duluan. Sehingga wajar kalau para RT diberi intensif yang tinggi,” ungkapnya.
Selain itu, para RT memiliki peran penting dalam peningkatan PAD karena mereka yang menagih PBB di masyarakat.
Jonas pada kesempatan itu juga menyampaikan jika progtam dana duka yang pernah ia jalankan akan dikembalikan karena selama ini mendapat informasi jika dana duka tidak dijalankan lagi. Kalaupun ada, jumlahnya makin berkurang.
“Saya selama lima tahun ini adalah anggota DPRD NTT dan selama saya reses di Kota Kupang warga mengeluh jika dana duka tidak jelas lagi,” kata Ketua Komisi 3 ini.
Selain itu, kata mantan Sekda Kota Kupang ini, selain memberi bantuan duka, pihaknya juga akan membantu masyarakat dalam hal penggalian lubang kubur bagi keluarga yang berduka. Selama ini ia mendapat laporan warga yang berduka tentang mahalnya biaya penggalian lubang kubur di TPU.
“Kita siapkan lubangnya, sedangkan miselnya silahkan keluarga duka untuk mengerjakan sendiri,” ungkapnya.
Jonas menegaskan jika program kerja yang ia tawarkan ke masyarakat bukan program tipu-tipu melainkan sudah pernah ia jalankan ketika ia menjabat sebagai walikota tahun 2012-2017.
“Jika saya tidak jalankan program-program ini, silahkan masyarakat datang demonstrasi di kantor walikota,” ungkapnya. ♦wjr