KETUA Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) Partai Keadilan dan Persatuan (PKPI) Nusa Tenggara Timur (NTT), Yan Richard Mboeik, atau yang akrab disapa Yan adalah politisi berhati murah hati atau dermawan. Yan berfalsah, “Hidup harus berbagi dengan sesame yang kurang beruntung sehingga berarti anugerah Tuhan”. Lebih dari 22 tahun memimpin PKPI NTT, Yan selalu membangun kebersamaan dengan ketua partai anggota partainya. Yan katanya, “Walau sebagai ketua propinsi tetapi tidak pernah meminta-minta kepada anggota partai walau anggota dewan. Sebuah aktifitas partai di seluruh NTT semua atas biaya dari kantong pribadi.
“Saya tidak repot dan menyusahkan anggota saya, selagi saya masih dianugerahi berkat berlimpah oleh Tuhan. Itu prinsip hidup yang sudah saya lakoni hingga kini di usia enampuluh dua ini,” jelas Yan yang juga merangkap sebagai petani dengan menanam semua jenis tanaman dan rempah di kebunnya di Bakunase maupun Raknamo Kabupaten Kupang.
Yan juga memiliki sawah beberapa hektar di Raknamo. Hasil padi dari sawahnya, selain untuk kepentingan keluarga tetapi juga berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan padi. Harta milik Yan Mboeik, katanya adalah anugerag Tuhan, jadi Yan suka berbagi dengan hati yang tulus. “Hati saya bahagia ketika saya bisa berbagi dengan sesame yang kurang beruntung.”
Masih tentang berbagi, Yan juga membantu mahasiswa dari Flores, Adonara dan Lembata yang membutuhkan tumpangan seperti kos. “Tetapi yang saya bantu kamar kos secara cuma-Cuma itu ada persyaratan yang harus ditaati. Pertama benar-benar orang tuanya susah di kampong, kedua, tidak boleh merokok, kalau yang laki-laki tidak boleh bawa perempuan ke kamar kos. Ketiga tidak boleh minum-minuman keras dan merokok. Kalau dia merokok berarti dia dari keluarga mampu. Kalau dia memenuhi tiga persyaratan ini, silahkan menggunakan kamar kos milik saya. Di Penfui ada sepuluh kamar dan di Bakunase enam kamar. Saya siapkan meja belar dan kursi, air minum karena pompa air yang saya siapkan, kalau makan tanggung sendiri,” jelas Yan dalam obrolan santai dengan expontt.com pekan lalu di loponya yang asri di kelilingi kebun dan aneka tanaman di Bakunase.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai politisi, Yan tidak berambisi menjadi anggota dewan, bupati, walikota atau gubernur. ”Saya mengikuti pesan almarhum Piet A. Tallo. Menurut Piet Tallo, menjadi kaya tidak selalu menjadi bupati, gubernur atau walikota serta anggota dewan. Yang paling penting adalah bagaimana kita bisa menciptakan pemimpin-pemimpin seperti anggota dewan, bupati, walikota atau gubernur. Saya ikuti pesan Almarhum Piet Tallo selama saya menjadi ketua partai. Pesan ini saya terjemahkan dalam saya memimpin partai. Dan sangat jitu pesan Piet Tallo. Yang penting apa yang kita buat berguna bagi orang lain, bukan untuk diri sendiri, ”katanya. ♦ wjr