EXPONTT.COM – Warga NTT sudah punya pemimpin baru sejak 20 Februari 2025. Presiden Prabowo Subianto sudah melantik semua gubernur, wakil gubernur dan semua bupati di seluruh Indoesia. Di hari pertama 21 Februari 2025, Gubernur Melki Lakalena dan wakil Johny Asadomi menggelar rapat terpadu semua organisasi perangkat daerah atau OPD dalam rangka konsolidasi program, visi dan misi secara khusus soal kinerja para pejabat di lingkungan propinsi, kabupaten dan kota.
Ada lima poin pokok yang harus menjadi perhatian para kepala dinas, kepala bagian maupun kepala badan dalam meningkatkan serta kualitas pelayanan aparatur sebagai berikut;
Melky dan Johny juga berjanji untuk mensukseskan “program 1 desa,” yang telah di edar dan diberitakan secara luas pada masa kampanye. Melky berjanji semua program dan janji kampanye akan direalisasikan dalam program 100 hari masa jabatan.Gubernur dan wakil gubernur juga berjanji serius mengembangkan hilirisasi produk non-tambang sebagai pembangkit ekonomi kerakyatan untuk menopang industri pariwisata NTT yang terus menggeliat.
Melki mengatakan, setiap desa di NTT memiliki keunikan sumber daya alam, budaya, atau tradisi yang dapat dikembangkan menjadi produk unggulan.
“Dengan fokus pada satu produk khas per desa, potensi ini dapat dimaksimalkan, baik untuk kebutuhan lokal maupun pasar domestik dan internasional,” ungkap Melki.
Dengan mendorong produksi berbasis desa, sebagaimana sudah diwartakan media cetak dan online, program yang akan dikembangkan memberikan peluang lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat desa, dan mengurangi angka kemiskinan. Dia memberi contoh, desa yang menghasilkan tenun ikat, madu hutan, atau hasil laut dapat mengakses pasar lebih luas melalui program ini.
Selain itu, jelas Melki, program ini mendukung pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di desa, dengan memberikan pelatihan, akses ke teknologi, dan pendampingan untuk meningkatkan kualitas produk.
“Hal ini memperkuat basis ekonomi masyarakat sekaligus meningkatkan daya saing produk lokal,” janji Melkiades. Melki melanjutkan, produk-produk unik dari setiap desa dapat menjadi daya tarik investasi dan pariwisata. Dengan desa memiliki produk unggulan yang dikelola secara mandiri, ketahanan ekonomi lokal akan meningkat.
“Desa tidak hanya bergantung pada bantuan pemerintah, tetapi mampu menghasilkan pendapatan secara berkelanjutan,” kata Melki. Di zaman era digital, lanjut Melki, produk unggulan desa dapat dipromosikan melalui platform e-commerce, media sosial, atau marketplace. Program ini dapat menjadi jalan bagi desa-desa di NTT untuk terhubung dengan pasar global, meningkatkan aksesibilitas produk mereka,” tegas Melki. ♦ wjr