WALIKOTA Kupang, Jefritson Riwu Kore, Selasa 3 Oktober 2017 mengaku, manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) SK Lerik Kota Kupang dalam 2 tahun belakangan ini mengembalikan uang puluhan miliar rupiah. Pengembalian uang puluhan miliar rupiah ini terungkap saat Walikota Kupang, Jefirtson Riwu Kore beraudience dengan Tim Dewan Riset Daerah (DRD) yang difasilitasi Badan Litbang Kota Kupang dibawah pimpinan Kepala Litbang, Noce Nus Loa.
“Saya dapat laporan tahun ini anggaran Rp27 miliar dikembalikan, tahun lalu Rp32 miliar yang dikembalikan. Orang-orang seperti ini nanti kita lihat. Ini kerja yang merugikan masyarakat,” kata Jefry di Aula Garuda Kantor Walikota Kupang.
Menurut dia, jika anggaran puluhan miliar tersebut dimanfaatkan secara benar maka masyarakat Kota Kupang telah memiliki rumah sakit yang bagus dengan standar pelayanan yang bagus pula.
Dikatakan, saat ini pihaknya sedang mengusahakan agar Pemkota Kupang bisa kembali mendapatkan anggaran untuk melanjutkan pembangunan RSUD SK Lerik. Karena itu, dirinya berharap anggaran yang ada nantinya dapat dimanfaatkan sebaik mungkin. “Kita harus selalu cek pekerjaannya sudah sampai dimana. Perencanaannya jam berapa, harus selalu dicek,” tandasnya.
Kedepan, kata Jefry, proyek pembangunan harus sudah dilakukan kontrak yang tidak mengikat sejak bulan Desember. Dengan begitu maka bisa diperkirakan progres pekerjaan dari sebuah proyek.
“Kedepan, Desember itu sudah ada kontrak yang tidak mengikat. Kalau tidak nanti perencanaan dan proyeknya tidak jelas,” tambahnya.
Hadir dalam audience ini Ketua Dewan Riset Daerah, Dr. Jeny Eoh, Prof. Dr.Ir. I. Nyoman Widiartha Mahayasa, MP, Drs. Frans Nyong, Marius Basri, SE, M.Si, Dr. Frits O. Fanggidae, M.Si selaku tenaga ahli sistem inovasai daerah.
Direktris RSUD SK Lerik Kota Kupang dr Marciana Halek sebelumnya menjelaskan, Pemerintah Kota Kupang segera melanjutkan sisa pembangunan fisik gedung RSUD SK Lerik untuk kepentingan pelayanan medis bagi seluruh warga di ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu.
“Masih tersisa 60 persen pembangunan fisik yang belum selesai dikerjakan,” katanya.
Dia mengatakan setelah proses pelelangan selesai, akan dilanjutkan dengan penandatanganan naskah hibah, karena anggaran yang ada merupakan peralihan dari nomenklatur “tugas pembantuan” ke dana alokasi khusus (DAK).
Menurut dia, sejumlah hal yang akan dikerjakan menuntaskan 60 persen fisik yang ada yaitu pembangunan tambahan ruangan rawat inap, instalasi gawat darurat (IGD), apotik, radiologi, ruangan emergensi persalinan serta kamar operasi.
Gedung yang dibangun dengan dana APBN bantuan Kementerian Kesehatan itu akan berkonstruksi lantai tiga dan akan dilengkapi sejumlah sarana pendukung lain sehingga bisa membantu layanan medis yang lebih berkualitas.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kupang asal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Theodora Ewalde Taek menilai proyek pembangunan gedung RSDU S.K. Lerik Kota Kupang tidak dapat dilanjutkan oleh kontraktor pelaksanaan karena kesalahan pada perencanaan awal. Pekerjaan tersebut hanya dengan jangka waktu 85 hari kalender sangat mepet.
Menurutnya, gedung RSUD S.K. Lerik Kota Kupang itu harus dibagun tiga lantai. Maka dari itu apabila jangka waktu pelaksanaan hanya 85 hari kalender tidak dapat diselesaikan.
“Dengan jangka waktu pelaksanaan seperti itu saya yakin siapa saja yang kerja proyek itu tidak akan selesai,” ungkap Theodora Ewalde Taek kepada wartawan di gedung DPRD Kota Kupang. ♦ epo