Pemda NTT Diingatkan Jaga Kelestarian Obyek Wisata

♦ Focus Group Discussion CDD dan Komodo Travel Mart

 

DITENGAH gencarnya Pemerintah Nusa Tenggara Timur menjual berbagai potensi wisata yang ada di Bumi Flobamora, Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, Kamis 19 Oktober diingatkan untuk menjaga kelestarian berbagai obyek wisata yang ada agar tidak rusak 5 atau 10 tahun kedepan.
Permintaan ini disampaikan salah seorang pegiat wisata, Christian kepada Gubernur NTT, Frans Lebu Raya pada acara Collaborative Destination Development (CDD) dan Komodo Travel Mart di hotel Swiss Belin Kristal Kupang.
“Mengajak wisatawan beramai-ramai datang juga baik tapi Pemerintah perlu memikirkan agar obyek wisata yang ada tidak rusak. Satu orang saja memegang terumbu karang maka terumbu karang itu akan rusak jadi perlu hati-hati agar kita bisa tetap mewariskan destinasi-destinasi wisata yang ada saat ini kepada anak-cucu kita,” kata Christian dengan aksen baratnya.
CDD dan KTM diinisiasi oleh PT. Angkasa Pura I (Persero) Cabang Bandara El Tari Kupang. CDD merupakan forum kolaborasi berbagai pemangku kepentingan industry Pariwisata di daerah yang diinisiasi oleh PT. Angkasa Pura I sejak tahun 2015. Sedangkan Komodo travel Mart merupakan salah satu ajang pertemuan dan kerjasama antara travel agent domestic dan internasional.
Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengatakan berterima kasih kepada Christian yang telah menyampaikan pendapatnya dan berjanji akan terus menjaga destinasi wisata yang ada saat ini sehingga dapat diwariskan kepada anak cucu nanti. Kegiatan Collaborative Destination Development (CDD) dan Komodo Travel Mart diharapkan bisa membawa kemajuan bagi pariwisata di NTT.
“Semoga bermanfaat untuk NTT. Terima kasih untuk DPD Asita dan angkasa pura yang telah menggagas kegiatan ini.Mudah mudahan kegiatan ini benar benar membawa kemajuan bagi NTT terutama di bidang pariwisata,” kata Lebu Raya. Menurut Lebu Raya, NTT saat ini sebut sebagai New Tourism teritorial karena itu pemerintah telah bertekad membangun pariwisata secara serius. Sebab ada potensi alam dan budaya yang besar di NTT. Selain itu masyarakatnya juga masih ada yang ramah.
“Datang ke desa-desa di NTT anda tidak akan tersesat. Anda pasti disapa dan diajak minum air kelapa. Itu keramahan orang NTT. Alamnya indah. Komodo hanya ada di NTT tidak ada di tempat lain di iakhirat juga tidak ada. Jadi sebelum ke akhirat lihat dulu Komodo. Ada hotel termahal didunia, Nihiwatu, Danau 3 warna dan banyak lagi,” katanya Komodo icon pariwisata tapi NTT punya objek wisata yang indah dan pantas dinikmati.
Dalam kesempatan ini Gubernur NTT 2 periode ini mengaku Pemerintah Komit untuk menjaga keamanan dan kedamaian dibumi Flobamora jadi para wisatawan tidak perlu takut datang ke NTT.
“Kami komit untuk jaga keamanan dan damai. Kami jamin dan tidak usah ragu data ke NTT. Ada banyak kekurangan tapi kami upaya membenahinya. NTT itu Negeri Terindah Toleransinya sehingga tidak perlu takut datang ke NTT,” tambah Lebu Raya.
Lebu Raya berharap kegiatan ini dilakukan setiap tahun mungkin muncul kreasi baru ciptakan even bersama.
Dia menyebutkan ada beberapa event misalnya Tour de Flores yang baru dua kali selenggarakan,Tour de Timor dan pertama kali festival tenun ikat Sumba dan parade 1001 kuda. Pemerintah, katanya, turut mendorong supaya bandara Komodo dikelola Angkasa Pura sehingga menjadi lebih cepat dan lebih baik untuk Pariwisata.
Sementara itu Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT. Angkasa Pura I (Persero) Mochamad Asrori mengatakan, untuk menjaga pertumbuhan wisatawan yang tinggi ke NTT, pihaknya memberikan berbagai insentif kepada maskapai penerbangan seperti pengratisan landing fee selama 6 bulan bagi maskapai yang membuka rute scheduled flight baru ke dan dari Kupang.
Selain itu, kata Asrori, maskapai juga mendapatkan fee pemasangan spanduk selama satu bulan di Bandara untuk kepentingan promosi mereka dan inaugurasi gratis di Bandara.
Sedangkan Direktur Hubungan Internasional dan Pengembangan Usaha PT. Angkasa Pura I (Persero), Sardjono Jhony Tjitrokusumo dalam kesempatan ini mengatakan, pertumbuhan jumlah wisatawan didukung oleh beberapa upaya terkait pariwisata yang dilakukan oleh Bandara El Tari Kupang seperti penyelenggaraan thematic events di Bandara sesuai dengan calendar evvents pariwisata di NTT, penyediaan Tourist Information Center di Bandara, penyiapan terminal internasional untuk persiapan penerbangan internasional Kupang-Dilli dan penyelenggaraan wisata budaya bekerjasama dengan Dinas Pariwisata NTT.
“Selain itu untuk mendukung kenyamanan wisatwan di bandara, juga dilakukan beautifikasi terminal di bandara dan perubahan commercial space plan, penambahan tenant yang memiliki merek terkenal, penambahan bangunan atau gedung untuk ekspedisi muatan pesawat udara dan perencanaan pembangunan dan perluasan bandara El Tari,” kata Sardjono Jhony. ♦ epo