Kristo Blasin Tolak Ajakan Marianus Jadi Tim Pemenang

Marianus Sae saat menemui Kristo Blasin

CALON Gubernur NTT yang diusung PKB dan didukung PDIP, Marianus Sae mengajak Kristo Blasin untuk menjadi tim pemenangnya dalam Pilgub NTT 2018. Namun ajakan Marianus ditolak oleh Kristo Blasin. Lagi-lagi Kristo menunggu penetapan para calon oleh KPUD NTT baru ia bersikap.
“Ya, tadi Pak Marianus datang ke rumah Kristo Blasin. Dia ajak Kristo untuk bersama-sama dalam tim pemenangnya. Namun, ajakan Marianus ditolak oleh Kristo Blasin. Kristo mengatakan dia bersama timnya belum bersikap mendukung siapapun,” kata Ketua Barisan Relawan Kristo (Bara Kristo), Andreas Goru, Kamis (22/12/2017) melalui ponselnya.
Diterangkannya, Marianus datang ke rumah Kristo Blasin didampingi beberapa tim pemenangnya. Selain tim pemenang, Marianus yang datang secara adat Bajawa, juga didampingi beberapa tua adat dari Bajawa. “Kedatangan Marianus disambut langsung oleh Kristo Blasin. Pembicaraan mereka tidak berlangsung lama. Setelah ajakan Marianus ditolak Kristo, Marianus dan tim pun langsung bergerak meninggalkan rumah Kristo,” katanya.
Untuk diketahui, pasca keputusan kontroversial DPP PDIP mengusung Marianus Sae-Emi Nomleni sebagai calon gubernur dan wakil gubernur NTT, DPD PDIP NTT diduga terbelah dalam beberapa kubuh. Ada kubuh pendukung Ray Fernandez, ada kubuh, pendukung Daniel Tagu Dedo, ada kubuh pendukung Kristo Blasin, ada kubuh pendukung Lusia Lebu Raya, dan sebagian kecil kubuh pendukung Marianus-Emi.
Kubuh Daniel Tagu Dedo dan kubuh Lusia Lebu Raya hingga saat ini belum bersikap mendukung siapapun. Lusia yang namanya santer di DPP PDIP hingga saat ini belum bersuara ke publik. Sementara itu, Ray Fernandes sudah menyatakan secara tegas keluar atau mundur dari Ketua DPC PDIP dan mendukung Paket Viktor Laiskodat-Yosep Nae Soi. Sedangkan Kristo Blasin sudah menyatakan akan bersikap tegas pasca penetapan paket calon gubernur dan wakil gubernur oleh KPUD NTT.
Akibat, konflik internal yang terus memuncak tersebut, maka DPD PDIP dan seluruh DPC PDIP di NTT hingga saat ini diduga belum bisa bergerak maksimal untuk memenangkan paket yang dijagokan DPP PDIP, Marianus -Emi. Selanjutnya, dalam rangka meredam penolakan para kader PDIP, Korwil NTT, Andreas Hugo Parera (AHP) saat ini sedang gencar melalukan konsolidasi dan komunikasi intensif dengan para calon yang tidak diakomodir. “Saya ajak semua kader untuk meredam emosi. Ini emosi sesaat yang bisa saja dipertajam oleh pihak-pihak tertentu. Saya juga sudah berkomunikasi dengan Ray Fernandez dan Kristo Blasin. Kita harus tahu mengapa kita tidak lolos, kita harus tahu apa kekurangan kita. Ini ujian bagi para kader,” kata AHP dalam perbincangan dengan Suaraflores.net, melalui sambungan teleponnya, Selasa (20/12) lalu.
Sementara itu, Herman Heri (HH), salah satu politisi PDIP yang berpengaruh besar di DPP PDIP, ketika disentil Suaraflores.net terkait penolkan terhadap Marianus mengatakan bahwa hal itu adalah hak politik mereka. “Kalau tolak ya jangan pilih, gampang aja. Bagus, itu artinya hak politik digunakan secara baik. Yang antri pake baju merah masih banyak,” kata Herman Heri melalui ponselnya. ♦ suaraflores.net