♦ Mesin Mati, Nyaris terjadi kecelakaan laut Minggu 4 Februari 2018
KETUA Komisi I Maxi Ebu Tho meminta Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Nusa Tenggara Timur, Ganef Wurgyanto, segera mengganti kapal nelayan milik kelompok Nelayan Oesapa. Kapal yang dibantu seberat 3 GT atau atau seberat 3 ton dinyakan tidak bisa digunakan. Kapal fibre glas pada Minggu 4 Februari 2018, diberkati Pastor Tan Un Pr dari Stasi Petrus Oesapa. Setelah diberkati yang dihadri banyak nelayan dan keluarga oleh Ketua Komisi I DPRD NTT agar diuji coba.
Awalnya berjalan baik, namun ketika sekitar satu mil berlayar, mesin kapal mati. Kapal terobang abi diterpa obak karena arus deras. Nahkoba berusaha berenang menggudakan pelambung sampai ke pantai Oesapa minta pertolongan nelayan menarik dengan perahu yang lain. Para penumpang teriak histeris ketakutan. Sementara kapal terseret arus ke arah timur hingga menabarak pohon-pohin bakau.
Kapal nelayan yang hendak menolong sempat kewalahan karena arus cukup deras. Hampir lebih dari satu jam nahkoda dan awal berusaha menyelamatkan perahu dan penumpang. Setelah berusaha keras, rekan-rekan nelayan lain baru berhasil ditarik ke pantai Oesapa belakang Super Market Duta Lia.
Atas kejadian ini, Maxi Ebu Tho menyatakan sangat kecewa, karena bantuan pihak Dinas Perikanan dan Kelautan tidak serius mengawasi kondisi kapal sebelum diserahkan.” Saya dan kawan-kawan di Komisi I DPRD yang berjuang agar nelayan kecil dibantu. Tetapi dalam kenyataan, kapal yang dibantu mutunya kurang bagus. Perangkatnya mesti diganti terutama mesin dan baling-baling. Dengan adanya bantuan kapal yang sudah lebih dari dua bulan ini, nelayan atau kelompok yang dibantu malah mengalami
kerugian. Mereka mengganggur akibat kapalnya model begini. Karena itu, saya minta supaya kepala dinas segera tugaskan staf untuk melihat kondisi kapal dan saya minta diperbaiki atau bila perlu diganti Saya benar-benar kecewa,” keluh Maxi Ebu Tho yang dalam pelayaran perdana ikut ketakut.
Kapal nelayan seberat tiga ton dibantu kepada kelompok Harapan. Para pengurus kelompok nelayan Harapan diketuai oleh Herman Tukan, Wakil Ketua Marsel Kopa, Sekretaris Cipri Tenis dan Bendahara Petrus Lamang dan Agus Siga. Herman mengaku senang dengan bantuan ini. Selama bertahun-tahun pegawai di BKH ini mengaku baru turun melaut untuk memancing dengan sampan kecil.
“Kami berterima kasih kepada pemerintah dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan NTT juga kepada Bapak Ketua Komisi I dan anggota yang sudah membantu kami nelayan kecil. Ya memang selama ini kita belum mencoba, karena tunggu diresmikan. Hari ini, Pak Ketua Komisi I sudah resmikan dan diberkati pastor. Sekali lagi kami sampaikan terima kasih,” ucap Herman Tukan. ♦ wjr