KEPALA Kejaksaan Tinggi (Kajati) NTT, Dr. Sunarta kini mulai angkat bicara soal ambruknya plafon Kantor Gubernur NTT pada, Minggu 28 Januari 2018 lalu.
Kajati NTT, Dr. Sunarta yang dihubungi via Hand Phone (HP) selulernya, Kamis (1/2) mengatakan sejauh ini Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT tidak menerima laporan dalam bentuk apapun terkait ambruknya plafon Kantor Gubernur NTT.
“Sampai saat ini Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT tidak menerima laporan dari siapapun soal ambruknya plafon Kantor Gubernur NTT,” terang Sunarta.
Ditegaskan Sunarta, tanpa ada permintaan dari siapapun soal ambruknya Kantor Gubernur NTT, Kejati NTT berwenang untuk menyikapi hal itu.
“Tanpa ada laporan dari siapapun, Kejati NTT berwenang untuk menyikapinya, “ujar Sunarta.
Sementara, Kepala Biro Umum Setda NTT, Zakarias Moruk mengatakan bahwa kerusakan yang terjadi itu akibat dihantam angin puting beliung pada, Minggu (28/1) pagi.
“Kerusakan pada plafon Kantor Gubernur NTT itu karena dihantam angin puting beliung. Kami sudah koordinasi dengan PT. Waskita Karya untuk perbaiki,”ungkap Zakarias.
Proyek Kantor Gubernur NTT dikerjakan oleh PT. Waskita Karya dengan nilai anggaran Rp 170 miliar. Namun, sayangnya gedung yang menjadi kebanggan masyarakat NTT harus ambruk meskipun belum setahun digunakan. ♦ Kriminal.co