Bahan abal-abal Gedung Kantor Gubernur Ambruk

GEDUNG kantor gubernur (Gedung Sasando) NTT yang baru di resmikan Presiden Joko Widodo pada 9 Januari 2018 lalu kini mulai rusak. Plafon gedung yang dikerjakan PT Waskita Karya di jalan El Tari Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur ini rusak setelah di terjang angin pada, Minggu, 27 Januari 2018.
“Kami sedang berkoordinasi dengan teknisi dari PT. Waskita Karya selaku kontraktor pelaksana untuk memperbaikinya, karena sesui perjanjian kerja jika terjadi kerusakan atau gangguan teknis lainnya maka tetap mejadi tanggung jawab PT. waskita Karya jika di butuhkan oleh Biro umum Setda NTT,” ujar Kepala Biro Umum Setda NTT, Zakarias Moruk Minggu, 27 Januari 2018.
Menurutnya, masa pemeliharaan gedung sudah berakhir dan semua kini menjadi tanggung jawab biro umum jika ada kerusakan. Meski demikian menurut Moruk, PT. Waskita karya tetap menjadi mitra yang harus menangani kerusakan gedung.
Terkait kualitas pekerjaan menurut mantan camat di Timor-Timur ini, semua tetap di tangani jika terjadi kerusakan. “Apapun kerusakannya pasti di tangani walaupun sudah habis masa pemeliharaan,” imbuhnya.

Tidak Ganggu Aktivitas
Kepala Biro Umum Sekretariat daerah (Setda) Nusa Tenggara Timur (NTT), Zakarias Moruk mengatakan ambruknya plafon kantor Gubernur (Gedung Sasando) tidak mengganggu aktifitas perkantoran.
“Tidak mengganggu, karena aktifitas perKantoran berjalan seperti biasa,” kata Zakarias kepada media ini menanggapi ambruknya plafon gedung Sasando, Senin, 29 Januari 2018.
Pada Minggu, 28 Januari 2018 plafon kantor gedung Sasando ambruk, akibat angin kencang yang melanda Kota Kupang. Terdapat 30 lempeng plafon yang ambruk.
Kantor gubernur NTT yang dikerjakan sejak 2016 dengan total dana sekitar Rp176 miliar lebih sudah diserahkan ke Biro Umum Setda NTT, sehingga kerusakan ini menjadi tanggung jawab pemerintah NTT.
“Ini menjadi tanggung jawab Biro Umum, dan kami sedang menghitung kerusakan akibat terjangan angin kencang itu, ” katanya.
Dia mengaku perbaikan plafon itu akan memakan biaya sekitar Rp 20-an juta. Namun teknisnya masih dihitung dari Waskita Karya (WK). “Ada staf teknis WK yang siap membantu perbaikan Gedung Sasando,” katanya.  ♦ nttterkini.com