KETUA Sinode GMIT, Pdt. Merry Kolimon mengatakan, Pawai Paskah yang digelar Badan Pengurus (BP) Pemuda GMIT, Senin 4 Maret 2018 bukan untuk memamerkan kekuatan tapi sebagai komitment untuk membangun NTT sebagai rumah perdamaian dan rumah bersama yang layak dihuni semua masyarakat.
Menurut Pdt. Kolimon, momentum Pawai Paskah bukan seremoni biasa. Pawai ini bisa sebagai pesan sungguh-sungguh sebagai kesaksian hidup dari Kristus yang bangkit.
Sementa Sekda NTT, Benediktus Polo Maing dalam sambutannya mewakili gubernur NTT mengatakan, Pawai Paskah harus dapat dijadikan sebagai momentum memperkuat refleksi iman dan kemenangan dalam kematian dan kebangkitan Yesus.
Polo Maing mengatakan, Pawai Kemenangan Paskah yang digelar setiap tahun oleh Pemuda GMIT ini harus dimaknai sebagai sebuah peristiwa iman yang mendalam tentang misteri penderitaan, kesengsaraan hingga kebangkitan Kristus Yesus.
Sebagai orang yang mengimani Kristus, kata Polo Maing, peristiwa kebangkitan Kristus merupakan peristiwa kemenangan akan maut. Karena itu semua peserta wajib menghayati ini dengan sungguh-sungguh dan bukan sebaliknya mengikuti pawai Kemenangan Paskah ini hanya sekedar hura-hura.
“Bagi pemuda, pawai ini adalah momentum meningkatkan kualitas dan pembaharuan iman sehingga pemuda hadir sebagai agen perdamaian di tengah-tengah masyarakat,” kata Polo Maing.
Pawai Kemangan Paskah Pemuda GMIT tahun ini mengusung thema, “Kuasa Kebangkitan Kristus Menjadikan Kita Hamba Kebenaran” dengan sub thema “Bersama Kristus Kita Hidup Spuritualitas Ugahari Demi Keadilan Terhadap Sesama dan Alam Lingkungan”.
Kurang lebih 70 peserta ikut ambil bagian dalam pawai Paskah kali ini termasuk pemuda lintas agama atau komunitas peacemaker Kupang. Kelompok ini adalah kelompok pemuda dari beberapa agama di Kota Kupang.
Sementara Ketua Pemuda GMIT, David Natun mengharapkan momentum pawai kemenangan tahun ini dapat memberi warna tersendiri bagi kaum muda. “Orang muda harus berdampak bagi sesama, bagi bangsa dan daerah,” kata David.
Acara pelepasan pawai Paskah kali ini ditandai dengan pelepasan burung Merpati oleh Sekda NTT, Benediktus Polo Maing, Ketua DPR NTT, Anwar Pua Geno, Walikota Kupang, Jefry Riwu Kore, Ketua DPRD Kota Kupang, Yeheskiel Lodoe, Ketua Sinode GMIT, Pdt. Merry Kolimon dan Ketua Pemuda Sinode GMIT, David Natun. ♦ epo
Pawai Paskah Tunjukkan NTT Rumah Perdamaian
