Cerpen  

Hidup Ulang-Ulang

sumba

Puisi: Aster Bili Bora

 

Kalau akan datang ke rumahku nanti suatu waktu

karena ada sesuatu yang engaku harapkan dariku,

janganlah mengulang cerita yang menyakitkan hati.

Bicara yang lain saja untuk kebaikan semua orang

Tak ada gunanya lagi, yang berlalu biarlah berlalu

Untuk apa mengingat berapa kali engkau sumpah

Untuk apa mengingat kata-kata manis dari bibirmu

Engkau sudah membunuh, mau membunuh lagi

Mau berapa kali membunuh baru engkau puas?

Apakah takdirmu membunuh baru cukup makan?

Ya, tidak apa-apa, silakan teruskan caramu!

Tetapi ingatlah ada sejarah yang tak terlupakan

Ini sudah kehendak alam, bukan buah sumpah:

Orang yang membunuh tidak hidup-hidup

Orang yang dibunuh, hidup ulang-ulang

 

Tambolaka, 25 Februari 2024