Oleh: Valdo Leso
Aku menulis namamu dengan tinta yang penuh cinta di atas kertas putih yang tak bisa pudar
Di antara kata yang kupilih dengan hati yang dibalut rasa cinta
Setiap baris adalah jejak waktu yang tak terhapus mengisi nama ibu tercinta
Ibu engkau adalah udara yang kuhirup setiap pagi, engkau adalah mentari yang menghangatkan badanku yang lunglai
Setiap kali aku membuka jendela hatiku, setiap kali aku menghembuskan nafas aku selalu menyebut namamu ibu, bukan karena dunia kehabisan kata-kata, namun karena hanya mengenal satu nama yaitu ibu tercinta
Setiap kata yang terucap adalah doaku yang tersembunyi dari kesepian, setiap kalimat adalah doa yang ku panjatkan setiap saat
Untuk mu ibu yang tak pernah lelah tuk bertapak membesarkan ku
Ku tuliskan namamu dalam setiap bait puisi, yang tak pernah usai karena ibu selalu ada
Aku ingin ibu tahu bahwa setiap detik, setiap kali aku menghembuskan nafas, ada cinta yang tak pernah hilang, Aku tak akan pernah lelah untuk menulis namamu setiap waktu
Maafkan aku ibu, aku belum bisa menjadi anak yang engkau harapkan, aku mencintaimu