Duka Internasional

WJR

DUKA sangat mendalam hari ini dan selamanya atas serangan terror di Surabaya dan Sidoarjo Jawa Timur. Tiga gereja Kristus di bom manusia biadab dan berwatak iblis. Termasuk berduka cita atas gugurnya enam anggota Brimob di Mako Brimbob Kelapa Dua Depok Jawa Barat. Saya pribadi sangat terpukul dengan kejadian keji baik di Mako Brimob terutama pemboman tiga gereja. Sedih mendalam, karena dalam modus operasi melibat satu keluarga dan menyertakan anak yang masih kecil.
Saya harus berpikir keras, mengapa ayah dan ibunya melibat darah daging yang tidak tahu kekejaman dunia ini dilibatkan. Binatang yang hanya menggunakan insting, melindungi anaknya. Tetapi kok bisa, suami isteri dengan nalar yang sadar, manusia waras melakukan tindakan sangat sadis. Mengorbankan anak kandung mati secara sadis. Gereja adalah gedung tempat Umat Allah memuji dan memuliakan Tuhan serta disaat yang sama di bom? Manusia seperti ini, sudah tidak menggunkan nalar sehat.
Nalarku ini belum paham, buta, ada ajaran sesat yang menyatakan berjihad dan membunuh orang kafir masuk surga. Orang Kristen dibilang kafir, dikatai tidak bertuhan. Ajaran sekeluarga yang membom gereja dibilang suci, membombardir gereja, mematikan manusia yang tidak berdosa, manusia yang belum mengetahui kebenaran kehidupan ini dibanrkan para penjahat dan masuk surge?
Ini ajaran sesat, ajaran biadab tidak berperikemanusiaan. Sekeluarga yang membom di Poltabes Surabaya adalah fakta bahwa Tuhan ada. Tuhan yang Maha Rahim menyelamatkan anak dengan cara terpental ketika bom meledak. Anak ini tidak berdosa dan polisi yang berperikemanusiaan menyelamatkan anak yang tidak berdosa. Anak ini akan mencatat sejarah keji dalam kehidupannya kelak. Anak ini menjadi catatan sejarah, bahwa kejahatan keji tidak dibenarkan. Lebih dari 27 nyawa mati sia-sia.
Semua kita berduka, tidak hanya orang beriman di Indonesia, tetapi peristiwa berdarah di Surabaya dan Depok Jawa Barat menjadi prihatin dunia internasional. Tetapi kita tidak boleh takut, tidak boleh menyerah pada penjahat ketika masih ada kebenaran. Kita harus melawan. Dengan cara apa kita melawan? Ajakla sesama saudara untuk merenung dan merefleksi semua kejadian keji di depan mata.
Lihatla rentetan peristiwa. Penegak hukum Brimob di bunuh dengan cara yang sangat sadis dalam rumah mereka sendiri. Siapakah para pembunuh sadis itu? Mereka juga manusia, punya mata telinga, rambut dan semua serupa karena di cipta Tuhan. Darah juga merah sama dengan mereka yang membunuh secara keji. Tetapi mengapa mereka melakukan tindakan keji? Hati dan pikiran para troris sudah di rasuki setan. Kita semua tahu, setan adalah kehitaman, kejahatan dengan tugas utama ialah membunuh. Setahu saya, manusia yang pijak bumi adalah manusia dosa. Setan, konon, dulunya adalah malekat. Namun di antara malekat ada yang melawan Tuhan selaku pencipta alam aya ini, maka malekat yang tidak setia di usir ke neraka. Tugas setan sudah jelas, menggoda agar manusia yang tidak berdosa jatuh ke lembah dosa.
Peristiwa di bulan Mei 2018 ini menjadi catatn sejarah dan duka dunia. Serangan teror di Surabaya dan Sidoarjo tidak hanya mengguncang Indonesia. Ucapan belasungkawa dan kecaman terhadap aksi tersebut berdatangan dari dunia internasional.
Sejumlah kepala negara, tokoh dan organisasi internasional menyampaikan reaksi turut berduka cita atas teror bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo. Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Paus Benedikcut menyampaikan belangsung kawa dalam sebuah pidato resmi yang disiarkan langsung sejumlah televisi dan Koran-koran internasional, serta menjadi viral di media sosial.
Sekretaris Jenderal PBB Antnio Guterres mengecam gelombang serangan bunuh diri di Surabaya. Sekretaris-Jenderal terkejut dengan laporan bahwa anak-anak digunakan untuk melencarkan serangan keji itu. Sekretaris-Jenderal menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban dan berharap pemulihan cepat bagi mereka yang terluka. Jubir PBB menambahkan bahwa Guterres menegaskan kembali dukungan PBB kepada pemerintah dan rakyat Indonesia dalam upaya memerangi dan mencegah kekerasan terorisme dan ekstremisme, termasuk melalui jalur promosi pluralisme dan toleransi.
Dalam pernyataannya, Sekretaris Jenderal OKI, Yousef Al-Othaimeen menegaskan kembali posisi OKI, bahwa kekerasan dan terorisme tidak boleh dikaitkan dengan agama, kebangsaan, peradaban, atau kelompok etnis apa pun. Ekstrimisme dan terorisme dalam segala bentuk dan manifestasinya termasuk kekerasan terhadap warga sipil dan serangan bunuh diri bertentangan dengan prinsip-prinsip suci Islam dan penghinaan terhadap keragaman agama masyarakat Indonesia. Al-Othaimeen lebih lanjut menyatakan solidaritas OKI terhadap masyarakat Indonesia, menyampaikan belasungkawanya kepada keluarga korban dan berharap pemulihan cepat bagi yang terluka.
Paus Francis mengecam serangan terhadap gereja-gereja di Indonesia. Pada doa Regina Coeli, hari Minggu 13 Mei 2018 di Lapangan Santo Petrus, dia menekankan simpatinya atas penderitaan para korban, yang terluka dan keluarga mereka. Pada saat yang sama ia menyerukan doa untuk mengakhiri kekerasan. Bahwa di dalam hati semua bukan perasaan kebencian dan kekerasan yang menemukan ruang tetapi rekonsiliasi dan persaudaraan. Itula seruan Paus.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik, mewakili pemerintah Inggris menyampaikan belasungkawa dan mengecam teror bom Surabaya. Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Vincent Guerend, mewakili Uni Eropa menulis di akun Twitternya: “Belasungkawa tulus kepada korban serangan terhadap gereja di Surabaya. Uni Eropa mengutuk terorisme dalam segala bentuknya dan berdiri berdampingan dengan Indonesia dalam perang melawan terorisme.”
Perdana Menteri Lee Hsien Loong menulis kepada Presiden Joko Widodo dan mengatakan bahwa ia “terkejut dan sedih dengan berita tentang serangan bom”. Dia menyebutkan, serangan itu menewaskan jiwa yang tidak bersalah dan menyebabkan banyak orang terluka. “Atas nama Pemerintah Singapura, saya menyampaikan belasungkawa sedalam-dalamnya kepada keluarga korban yang berduka, dan berharap yang terluka bisa pulih dengan cepat,” kata Lee. Dia menambahkan bahwa Singapura “mengutuk keras tindakan kekerasan tak berperasaan terhadap warga sipil di tempat-tempat ibadah”. Lee mengatakan dia yakin bahwa pemerintah Indonesia akan dapat menangani situasinya secara tepat.
Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull mengatakan kepada media setempat. Serangan itu membuat syok, perbuatan pengecut. Kami sangat mengecamnya. Betapa brutalnya, betapa tidak manusiawinya. Orang-orang ini adalah kaum yang terburuk. Mereka mengancam negara-negara beradab, cara hidup yang beradab, harmoni dan agama. Mereka meremehkan dan memfitnah Islam dan kami ucapkan duka cita yang mendalam bagi Indonesia dan keluarga-keluarga korban. Kata-kata Perdana Menteri Australia dan pejabat dunia lainnya menjadi peringatan bagi kita semua. ♦