PANDEMIK COVID-19 diperkirakan baru bisa berakhir tujuh tahun lagi secara global. Berita mencekam umat manusia. Tuhan menghukum umat manusia di bumi ini, halnya flu spanyol tahun 1917 dan 1918 yang menewaskan umat manusia ratusan juta? Kita manusia sedang dihantui rasa takut rasa cemas akibat Covid-19 terus mengancam jiwa manusia.
Di Kota Kupang, ibukota Provinsi NTT sudah mendekati 100 orang. Ini data sampai pertengahan Februari 2021 ini. Kita mesti waspada dan disiplin dengan cara mengikuti protokol kesehatan yaitu selalu mengenakan masker, cuci tangan dengan sabun, dan jaga jarak, jangan bergabung dalam keruman.
Sebenarnya syaratnya sangat mudah. Akibat manusia tidak disiplin sehingga virus ini merajalela. Masih ditemukan banyak orang tidak mengenakan masker, tidak jaga jarak, masih berkumpul dan bergerombol di berbagi tempat termasuk rumah makan.
Sayangi juga petugas keplisian atau TNI. Mereka harus berkeliling merasia. Virus ini sudah mendekati setahun, tapi manusia yang konon mahluk istimewa bisa mengatus diri, ternyata tidak juga. Kematian akibat Covid-19 berjangkit dari manusia.
Pemerintah sudah imbau saban hari, tetapi kematian juga saban hari. Kematian akibat Covid-19 sangat tidak manusiawi. Saat dikubur, tidak lagi dihadiri keluarga dekat, isteri atau anak-anak.
Tetapi peristiwa piluh seperti tidak menjadi catatan sedih dan pedih manusia?
Berdasarkan berita berbagai media nasional dan internasional virus ini kemungkinan baru bisa berkahir sepuluh tahun kedepan. Kecepatan vaksinasi di dunia saat ini yang dianalisis dari database Bloomberg.
Hingga saat ini, vaksinasi COVID-19 di dunia telah diberikan untuk 119 juta penduduk.
Butuh tujuh tahun penuh untuk memvaksinasi 75 persen populasi global dengan vaksin dua dosis. Tulis The Strait Times yang dilansir pada Sabtu 6 Februari 2021.
Dalam data yang dirangkum Bloomberg, Vaksinasi Covid-19 bisa saja tuntas dalam 10 tahun dengan melihat vaksinasi harian di Indonesia.
Mari Pangestu menyebutkan dampak krisis akibat pandemi bahkan bisa dirasakan sampai sepuluh tahun mendatang, khususnya bagi negara-negara berkembang.
Ketua Satuan Tugas COVID-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban menyebut riset terbaru yang menyebut Indonesia bebas COVID-19 bisa 10 tahun mendatang bisa benar bisa juga salah. Zubairi menjelaskan sebuah penyakit memang tidak bisa dihilangkan 100 persen.
Sebelumnya, berdasarkan riset terbaru Bloomberg Indonesia diprediksi membutuhkan waktu lebih dari sepuluh tahun untuk bisa menuntaskan program vaksinasi virus corona penyebab covid-19 pada 75 persen populasi penduduk. Proyeksi ini melebihi rata-rata dunia selama tujuh tahun untuk bisa menyelesaikan vaksinasi.
Ada lagi berita media online Indonesia Butuh 5 Tahun untuk Pulihkan Ekonomi dari COVID-19. Pandemik COVID-19 telah memberikan tekanan pada perekonomian seluruh negara, termasuk Indonesia.
Menurut Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu, Indonesia membutuhkan waktu hingga lima tahun agar perekonomiannya bisa kembali pulih dan normal atau tumbuh seperti sebelum pandemik corona mewabah.
Para ahli melihat pada akhirnya setelah bertahun-tahun atau bahkan puluhan tahun, Covid-19 dapat bertransisi menjadi penyakit masa kanak-kanak yang ringan.
Misalnya seperti empat virus corona manusia yang menjadi endemik dan menyebabkan flu biasa. Covid-19 sedang menjadi ancaman serius bagi umat manusia.
Tentu saja kita harus mempersiapkan diri terjangkit atau tidak, bergantung manusia itu sendiri. Kita seakan tak berdaya saat ini, dan dunia teras mencekam, saban hari bunyi deru mobil ambulance silih bergantu. Waspadala, waspadalah dan waspadalah. ♦