Oleh Marthin Radja
BANK NTT terus meluncurkan program-program inovasi dari tahun ketahun. Programnya kian menyentuh hati para nasabah. Peran bank milik rakyat NTT kian mengemuka ketika program pemberdayan Pemda NTT ikut didanai. Di bawa kepemimpinan Daniel Tagu Dedo selaku direktur utamanya, saatnya Bank NTT atau lebih dikenal dengan Bank Pembangunan Daera Nusa Tenggara menjadi bank maju dan modern.
Hal ini sudah dibuktikan dengan dibukanya cabang di Surabaya. Di NTT, bank NTT sudah ada di 23 kabupaten dan kota dan puluhan cabang pembantu dank as di kecamatan. Daniel Tagu Dedo mengaku sudah wakafkan dirinya untuk kepentingan pembanguna NTT melaui bank ini. Usaha dan kerja keras Daniel Tagu Dedo bersama seluruh direksi dan staf sudah membuahkan hasil.
Daniel Tagu Dedo telah berhasil mensejajarkan Bank NTT dengan bank pembangunan daerah di Indonesia. Tidak kalah dengan bank nasional, Bank NTT sejak dua tahun silam masuk di bursa saham. Luar biasa. Berbagai proyek ikut ambil bagian termasuk Perusahaan Listerik Tenaga Uap Bolok juga didanai Bank NTT sebagian.
Walau berpredikan sangat bagus menurut penilaian sejumlah majalah ekonomi ternama Investor dan majalah ekonomi nasional, Bank NTT masih menghadapi kendala. Pertama, bahwa bank NTT harus menghilangkan konotasi kurang bagus sebagai bank yang hanya menghimpun dana pemerintah, dana APBD I dan APBD II. Hal ini dibantah Daniel Tagu Dedo. Ia menegaskan bahwa salah satu tanggungjawab moral secara ekonomis ialah menyimpan dana milik pemerintah dalam hal ini APBD.
Namun Bank NTT saat ini masih berdiri di dua kaki. Di satu sisi, sebagai bank umum,disisi lain sebagai bank pemerintah dan masyarakat NTT. Bank NTT sudah bisa bersaing dengan bank nasional, karena asetnya sudah mencapai 6 triliun rupiah. Jumlah yang sangat fantastis disebuah propinsi seperti NTT yang kerap dijuluki ‘nasib tak tentu.’
Julukan seperti ini harus segera dihapus dari bumi NTT. Dengan modal sebesar di atas 5 triliun, Bank NTT seharus mampu membiayai kredit bagi usaha tani, dan usaha kecil menengah UKM di NTT. Itu sebabnya,orang NTT masih sangsi dengan kehadiran Bank NTT. Mengapa? Jika benar Bank NTT adalah bank-nya orang NTT, seharusnya bank ini hadir sampai kepelosok desa. Di semua desa di NTT harus ada Bank NTT. Mengapa tidak?
Toh bank ini didirikan tokoh terbaik NTT. Para pendahulu dalam serba kekurangan mampu mendirikan sebuah Bank NTT yang dulu dinamakan Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara. Saatnya memasuki millennium, Bank NTT harus menjadi tuan di kampungnya sendiri. Bank NTT seharusnya malu, jika rakyat NTT masih dililit kemiskinan structural. Bahwa program Undian Panen Hadiah 2014 sangatlah positif.
Hadiah yang diluncurkan 11 Juni 2014 tidak sedikit.Di sediakan 676 hadiah dengan nilai capai Rp 9.056.500.000. Jumlah yang sangat fantastis. Dari kaca mata awam, apakah hadiah sebesar itu bisa meraih keuntungan besar. Atau dibalikan, jika dana sebesar itu digunakan untuk kredit usaha kecil dan menengah bagi petani atau nelayan,setidaknya dana terserap sampai lapisan bawa.
Dengan digelunturkan hadiah sebesar itu, kedepan kebijakan meluncurkan program berhadiah untuk meransang para nasabah, perlu dikaji lebih mendalam. Maksudnya agar hadiah bisa menyentuh langsung pemberdayaan masyarakat. Hadiah bernilai miliaran rupiah kita harapkan tak sekadar pencitraan petinggi bank tetapi menjadi citra dan kebanggaan bersama pemerintah dan masyarakat NTT. Semoga Bank NTT semakin di hati rakyat.