Catatan Wens John Rumung
HATI masyarakat Nusa Tenggara Timur berbunga-bunga berharap cemas dengan janji dan ikrar Gubernur Vicktor. Bungtilu Laiskodat,” Juni 2019 launching atau diresmikannya sejenis minuman keras beralkohol diatas 40 persen. Harganya pun Rp 1 juta perbotol. Sangat luar biasa. Tetapi rakyat bertanya-tanya, “Kenapa Gubernur NTT ini, belum juga resmikan minuman keras bernama “Sophia”? Padahal bulan Juni sudah mau berakhir. Pertanyaan itu pun dijawab karena sebelum akhir Juni 2019 Gubernur Bungtilu Laiskodat meresmikan minuman keras yang diharapkan menjadi terkenal dan APBD bisa dapat banyak dari minuman keras ini, karena dipastikan akan laku, para penyuka minuman keras apa lagi orang luar negeri.
Kepada expontt.com Rektor Undana ketika itu bilang, ”Minuman yang diresmikan Gubernur NTT hanya 7 botol, lalu laboratorum tidak ada, tak ada tenaga ahli bidangnya dan masih banyak kekurangannya. Bagaimana minuman minuman keras ini, bisa dirpoduksi?.” Itulah jawaban Fred Benu tanpa beban.
Berita tentang Sophia ini sudah sangat meluas sampai ke dunia internasional. Ini janji benaran atau hanya sekadar “hoaks” ? Kita mengharapkan tidak demikian. Mungkin, ya kemuningkan Gubernur yang dikenal dengan panggilan VBL sedang mempersiapkan pabriknya, ahlinya, tenaganya dan jika akan diresmikan harus benar-benar “Sophia” mantap. Benar-benar minuman keras yang lebih hebat dari semua jenis minuman keras yang kadar alhkolohnya di atas 40 persen. Rakyat NTT pasti sukacita mendengar warta soal “Sophia” ini. Jangan hanya sekadar indah kabar dari rupa. Kabarnya sudah lama tetapi “ Sophia” nya tidak datang-datang.
Ketika itu VBL bilang, “Sophia” harus berkualitas baik, kemasannya mesti baik dan menarik, butuh penelitian dan harus di ujicoba. Kapan ya, diuji coba dengan satu tegukan dan yang minum bilang,” Wauw enak dan luar biasa. VBL jangan ciptakan istila “Janji tinggal janji”, Desember 2019 segera datang mengakhiri 2019.
VBL bilang, ”Untuk tahap awal, akan diproduksi sebanyak 12.000 botol”. Tahap awal kapan ya, konon janjinya kehadiran Sophia bukan sekadar hayalan tetapi kenyataan. Soalnya kehadiran Sophia akan meningkatkan pendapatan masyarakat NTT. Secara perlahan meningkat karena akan investasi dan orang miskin akan berkurang.
Soal “Sophia” juga telah dilakukan penandatangan MoU antara Rektor Undana Kupang Fredrik Lukas Benu, dengan distributor Miras Sophia di Ruangan Rapat Gubernur NTT, Senin siang. Penandatangan MoU disaksikan oleh Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat dan Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi. Saat ini telah dikembangkan tiga jenis minuman sophia. Dua jenis sudah siap untuk produksi, sedangkan satu jenisnya masih dalam pengembangan agar bisa setara dengan dua jenis lainnya. Rencananya Sophia ini, akan dipasarkan hingga luar negeri seperti di Timor Leste dan Australia. VBL mengaku, “Saya sudah coba tiga jenis sopi yang dibuat oleh Undana. Dua rasanya enak dan beda dengan sake dari Jepang.”
Kapan VBL selaku gubernur gelar jumpa pers dan memperlihatkan secara live si “Sophia” itu. Biar dunia tahu, bahwa di eral VBL telah lahir industry besar yang memproduksi ‘Sophia’, dan orderpun berdatangan dari dunia luar dan rakyat NTT sejahtera. Dengan slogan Bangkit dan Sejahtera di ganti sudah sejahtera karena “Sophia”.
Bulan Juni 2023 segera berakhir, dan kehadiran minuman keras bernama Sophia ini “ seharusnya” sudah empat tahun. Pasti sudah ada pemasukan, penambah APBD NTT. Kita tunggu laporan pada paripurna DPRD akhir Juni 2023 terkait laporan pertanggungjawaban gubernur.♦
Ikuti berita dari EXPONTT.com di Google News