Sindiran SBY

SBY, mantan Presiden RI selama sepuluh tahun menyindir Pemerintahan Jokowi. Kalimat yang ditulis SBY dalam twitter berbynyi,” Ya Allah, Tuhan YME. Negara kok jadi begini. Juru fitnah dan penyebar “hoax” berkuasa dan merajalela. Kapan rakyat dan yang lemah menang?*SBY*.
Kalimat ini menurut saya menyidir Presiden Jokowi. Citan SBy yang dibaca jutaan orang dan dikomenter lebih dari 6.000 nitizen membangun perasaan kebencian dan terkesan syarat dengan kepentingan politik, dimana puteranya Agus sedang bertarung menjadi DKI 1.
Cuitan SBY membuat heboh jagad politik dan sosia. Dalam benak SBY, juru fitnah dan penyebar kebohongan tengah berkuasa. Ini jelas nada kebencian. Saya teringat ketika Megawati menjadi Presiden RI, sangat benci SBY. Kini baru aku sadari, ternyata perilaku SBY sangat buruk. Pantas saja, kader partai yang dipimpinnya, banyak yang masuk penjara karena terlibat korupsi. SBY juga membohongi rakyat termasuk insan jurnalis.
Pada perayaan Hari Pers Nasional di Kupang beberapa tahun lalu, saat SBY berkuasa, dalam pidatonya juga menjanjikan akan bantu NTT senilai Rp 5 triliun.
Janji SBY ternyata hoax, bohong dan sampai detik ini, ketika menulis catatan ini, SBY tidak tepati janjinya. Banyak kisah kelam ketika SBY berkuasa.
Sebelumnya SBY pernah menulis cuit bahwa pemerintah Jokowi kerap menyalahkan kepemimpinannya. SBY menulis, bahwa pemerintahan Jokowi kerap mengkambinghitamkan pemerintahan pemerintahan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
Seharusnya, SBY sadar dan refleksi diri, mengapa Jokowi tak mengundangnya ke istana ketika ada masalah besar yang sedang dihadapi bangsa ini. Mengapa Jokowi bertandang ke Prabowo dan tokoh-tokoh lain. Ternyata Megawati adalah negarawan sejati. Megawati tidak pernah cuitan di media atau omong didepan wartawan dan mengkritik pemerintahan. Padahal kapasitas sama sebagai ketua umum partai dan mantan presiden. Terlalu banyak cuitan SBY yang isinya melukai perasaan kepala Negara dan rakyat.
SBY juga menyidir Menko Perekonomian Darmin Nasution. Sebab sebelumnya, Darmin menyebut Pemerintahan lalu lambat mendorong perkembangan industri pertambangan. Benar adanya apa yang diomongin Darmin Nasution. SBY juga pernah menulis cuit pembelaan terkait tuduhan bahwa dokumen hasil Tim Pencari Fakta (TPF) kematian aktivis hak asasi manusia (HAM) Munir Said Thalib ‘hilang’ dalam masa pemerintahannya. Fakta juga.
SBY juga terlibat dalam kasus Hambalang yang menelan dana lebih dari satu triliun, kasus Bank Century, dan terakhir proyek listrik yang tak kunjung rampung tetapi dana ratusan miliar sudah ludes. Apakah ini bukan kasus korupsi dibawah pemerintahan SBY?
Apa maksudnya, masih menurut SBY, sebagai mantan presiden, dalam dua minggu ini dirinya terus bekerja bersama para mantan menteri atau pejabat yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), nama kabinet sewaktu SBY menjabat Presiden. SBY siap memberikan penjelasan. Memberi penjelasan kepada siapa dan dalam kapasitas sebagai apa. Kini seluruh rakyat Indonesia baru tahu, kalai watak dan sifat SBY sangat buruk.
Pendendam dan rakus. Semua cuitan SBY dilakukan setelah memulai proses Pilkada DKI. SBY yang mungkin sedang dalam kegelisahan, mendorong, tetapi menurut saya, memaksakan kehendaknya agar Agus, anak sulungnya mencalonkan diri sebagai cagub DKI.
Pergerakan SBY sangat tendesius. Ambisi anaknya menjadi Gubernur DKI walau masih berpangkat mayor. Sindiran demi sindiran di tulis di media sosial, tetapi SBY cuek. Patut diduga, semua kisruhan yang terjadi selama ini didalangi SBY karena masih punya pengaruh sebagai mantan presiden dan ketua umum partai. Diduga pula, sebagaimana dilansir media sosial, demi anaknya langgeng sebagai calon DKI 1, SBY membeli MUI agar mengeluarkan fatwah, AHok menista agama. Masih cuitan media sosial, SBY juga membiayai demo yang melibatkan FPI dan sekutunya serta kaum ulama besar dan kecil di 411 dan 212?
SBY seharusnya menjadi sosok paling depan memberi kenyamanan dan keamanan Negara ini. SBY seharusnya menjadi negarawan yang memberi saran kepada kepala Negara dalam memimpin Negara ini. Bukan sibuk menulis di twetter menyindir seperti anak kecil.Saat ini, SBY sedang bekerja keras, termasuk membayar lembaga survey agar elektabilitas anaknya unggul dibandingkan pasangan calon nomor dua dan tiga. Entah pernyataan apa lagi yang akan dilakukan SBY besok, lusa dan tula. Rakyat sudah mengetahui perilakumu SBY. Rakyat sudah mengerti, bahwa SBY punya banyak borok.
SBY juga sedang terganggu jiwanya, karena mantan Ketua KPK Antasari sedang mengusik kenyamanannya. Menurut Antasari, dalang dibalik pembunuhan Nasrudin melibatkan SBY. SBY ketika Pilpres 2014 juga menebarkan fitnah keji terhadap Jokowi dengan menebar, fitnah dan hoax lewat media Obor Rakyat. Ini bisa kroscek lagi  Andy Arif yang ditunjuk sebagai staf ahli pribadi.
Sebagai kasus sudah diangkat kepermukaan oleh Anas Urbaningrum, Nasarudin dan sejumlah kolega SBY yang kini dalam pesakitan. Kini SBY sedang menebar kebencian kepada dua pemerintahan yaitu Megawati ketika menjadi Presiden dan kini Presiden Jokowi. ♦

Inilah 9 Kebohongan SBY Versi Tokoh Agama

Pihak Istana yang tak mau terima dianggap tukang bohong akhirnya berupaya mempertemukan SBY dengan para tokoh pemimpin agama Senin (17/1/2011) malam.
Tak hanya berang mengenai tudingan soal tukang bohong, pihak istana juga mencoba mengalihkan inti persoalan yang ingin diungkapkan para tokoh agama dengan menyebut draft kebohongan tersebut tidak menjadi kesepakatan para tokoh lantaran tidak dibubuhi tanda tangan dan masih adanya perselisihan diantara tokoh agama sendiri.
Namun, Sekjen Muhammadiyah, Abdul Mu’ti maupun Romo Antonius Benny Susetyo, dari KWI dengan tegas menolak tudingan istana tersebut.
Secara keseluruhan, para tokoh pemimpin agama tersebut membagi kedalam dua kelompok kebohongan Presiden, yakni kebohongan lama dan kebohongan baru. Berikut 9 jenis kebohongan lama rezim SBY menurut para tokoh lintas agama:
1. Angka Kemiskinan. Janji/pernyataan: Pemerintah berkali kali mengatakan telah mengurangi angka kemiskinan hingga menjadi 31,02 juta. Faktanya, data penerima raskin 2010 saja sudah mencapai 70 juta. Sementara data Jamkesmas malah mencapai 76,4 juta jiwa.
2 Kebutuhan Rakyat. Janji/pernyataan: Pemerintah berkali-kali menyatakan akan melakukan pengamanan sektor pangan. Bahkan, program 100 hari bukan hanya swasembada pangan, melainkan juga harus bisa surplus. SBY mengatakan, “ini tidak hanya beras, tapi juga daging sapi, kedelai, gula, dan komoditas yang lain. Faktanya, pemerintah hanya menyerahkan harga kebutuhan rakyat pada mekanisme pasar. Pilihan rakyat pun tinggal utang, kurangi makan, bunuh diri, lantaran kesulitan ekonomi secara massif di rasakan rakyat.
3 Ketahanan Pangan dan Energi. Janji/pernyataan: SBY pernah ikut mendorong dan mempromosikan terobosan dalam ketahanan pangan dan energiberupa Verietas Supertoy HL-2 dan Program blue energi. Faktanya, sampai saat ini tidak pernah di umumkan secara resmi apakah hasilnya sukses ataukan malah gagal total.
4 Pemberantasan Teroris. Janji/pernyataan: Tanggal 17-07-2009, SBY dalam konferensi pers menyatakan bahwa dirinya merupakan sasaran aksi terorisme dengan memperlihatkan foto teroris sedang latihan membidik wajahnya. SBY juga menyatakan sinyalemen ada operasi intelijen yang bertujuan menggagalkan pelantikannya sebagai Presiden, oleh pihak-pihak yang tidak bisa menerima kekalahan. Faktanya, fotonya tersebut pernah di tunjukan tahun 2004 dalam rapat DPR, atau lima tahun sebelumnya. Sementara untuk persoalan tuduhan operasi menggagalkan pelantikan SBY tidak pernah terbukti.
5 Penegakan HAM Janji/pernyataan: Sejak tahun 2004, SBY berjanji akan menuntaskan kasus pembunuhan Munir dengan menyebut sebagai “a test of our history.” Faktanya, hingga kini tidak ada perkembangan signifikan dalam penuntasan kasus Munir. Bahkan beragam aksi yang dilakukan di depan Istana untuk mengingatkan SBY seolah menjadi angin lalu.
6 Anggaran Pendidikan. Janji/pernyataan: Sesuai UU Sisdiknas dimana anggaran pendidikan 20% berdasarkan APBN di luar Gaji guru & Dosen. Faktanya, hingga saat ini anggaran 20% APBN masih termasuk gaji Guru, Dosen dan Pendidikan Kedinasan.
7 Kasus Lapindo. Janji/pernyataan SBY dalam debap capres 2009 menjanjikan sebuah Review untuk kasus Lapindo. Bahkan, dalam sidang kabinet (1/11/10) SBY menyatakan ingin ada solusi permanen dalam kasus lumpur Lapindo. Faktanya, hingga saat ini penyelesaian kasus Lapindo masih tidak jelas dan tidak tuntas.
8 Kasus Newmont. Janji/pernyataan: Dalam pidato WOC/CTI (14/5/2009) di Manado, SBY minta semua negara di dunia melindungi dan menyelamatkan laut. Faktanya, SBY tak bisa berbuat apapun saat setiap hari Newmont membuang limbah tailing ke laut Teluk Senunu NTB sebanyak 120.000 ton tailing per hari.
9 Kasus Freeport Janji/pernyataan: Tahun 2006 pemerintah membentuk tim audit yang melibatkan semua departemen terkait. Agustus 2007, tim merekomendasikan adanya renegosiasi kontrak. Faktanya, hingga awal 2011 belum ada upaya signifikan untuk renegosiasi kontrak. ♦ Tribunnews.com