♦ Catatan Wens John Rumung
Dokter Hermanus Man, telah “pergi selamanya” 1 Juli 2024. Saya kaget mendengar berita ini melalui media sosial 1 Juli 2024 pagi. Di benak ini, Herman Man kawan baikku telah pergi selamanya, meninggalkan kenangan yang mendalam bagi warga NTT. Jasanya melayani masyarakat sedemikian membekas dan menyembuhkan banyak orang sakit.
Perjalanan Herman Man sahabat baikku ini sangat indah karena Tuhan selalu menyertai dalam tugas dinas sebagai seorang tenaga medis professional. “Melayani Dengan Hati”, ini menurut saya yang sudah berkawan dekat sejak Herman Man sebagai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang tahun 1997.
Dizaman itu, saya sebagai wartawan Harian Pos Kupang kerap mewawancarai Hermanus Man.
Perkawanan itu tiada putus hingga sahabat baikku ini pergi untuk selamanya. Saya sering menelepon sekadar bertukar rasa, apa lagi setelah usia masa jabatanya sebagai Wakil Walikota tahun 2022. Catatan saya kali ini, bukan sekedar mengenang jasanya, tetapi mental kerohaniannya sangat kental sebagai seorang katolik sejati.
Dulu, ketika sebagai wakil walikota mendampingi Jonas Salean, saya kerap menemuinya di ruang kerjanya untuk wawancara jika ada peristiwa kedinasanya. Kadang bertemu sekadar ngobrol. Suatu hari sekitarnya jam 12.00 saya mau bertamu tetapi di cegat stafnya. “Pak wakil jangan mau digannggu hanya beberapa menit.”
Saya bertanya, ”Ada tamu penting ko.” Stafnya seorang nona bilang,” Bapa lagi doa.” Hati ini tertegun dan saya keluar dari ruang tamu dan duduk menunggu. Sekitar sepuluh menit saya dipangglil untuk masuk. Sapaan Hermanus Man yang rendah dan murah hati ini bilang,” kreang minta maaf tadi saya ada doa. Biasa siang jam 12.00.” Saya juga minta maaf kepada sahabat baikku ini.
Duduk dan ngobrol sambil ngopi siang. Di samping mejanya ada Salib Yesus dan patung Bunda Maria serta Rosario yang bergantung pada salib. Dalam hati saya bilang, ”oh, luar biasa.” Pantas, perjalanan Herman Man sedemikian indah dan selalu menyertai Tuhan dalam menjalankan dinas dan keluarga. Ini kisah nyata, bukan sekadar mengarang. Kisah ini, dibawahnya sampai detik saat Tuhan menjemputnya.
Satu lagi yang pernah Herman Man bilang kepada saya, ”Kraeng jangan lupa juga ikut misa Sembilan Jumat berturut-turut, biar di saat Tuhan menjemput kita nyaman dan tidak meninggal di jalanan.” Omongan ini teringat, terkenang sampai saat saya membuat catatan ini, sekadar berbagi rasa dan perasaan. Fakta, saat kawan ku ini pergi untuk selamanya Senin 1 Juli 2024 pagi, dengan nyaman dan tentram. Tidak menyusahkan isteri, anak-anak maupun orang lain. Ini catatan kecil, tetapi menurut saya sangat berarti dalam ziarah kehidupan yang hanya sementara di dunia ini.
Setelah tugas dinasnya selesai, kerap saya telepon terkait kelanjutannya melayani sesama terutama terkait pencalonan dirinya sebagai bakal calon Walikota Kupang 2024-2029. Jawabnya singat, ”Ya rencananya maju, tetapi masih negosiasi partai.” Diskusi soal politik sudah menjadi bagian dari seorang Herman Man. Beberapa bulan lalu, saya telepon Herman Man, ”Kraeng dukung siapa ko.” Di jawab singkat, padat dan berarti, ”Ya jelas dukung Jonas Salean dan Aloysius Sukardan. Pak Alo ketua persatuan kami orang Manggarai di Kupang. ”Ini percakapan saya dan Hermanus Man terakhir hingga pergi selamanya 1 Juli 2024. Gereja Katolik mengajarkan, setiap orang yang meninggal akan mengalami keselamatan di dalam surga sesuai amal bakti selama di dunia… Selamat jalan sahabatku, jangan lupa doa untuk kami yang masih ziarah di dunia ini.
Riwayat singkat seperti dicatat di wikipedia, Herman Man lahir 3 September 1949 di catat sebagai salah satu tokoh orang NTT yang pernah menjadi wakil walikota dua periode dan dua orang mendampingi Jonas Salean dan Jefri Riwu Kore. Wakil Wali Kota Kupang periode 2012–2017 dan 2017–2022.
Lulus Sekolah Rakyat 1962, lulus SMPK Tubi 1965, lulus SMA Suryadikara 1968, lulus Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga 1976.
Pengurus PMKRI Surabaya, Senat Mahasiswa Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, penasehat dan Ketua Dewan Paroki Kalabahi, Ende, dan Maumere, anggota Komisi Keluarga Keuskupan Agung Kupang, Ketua Ikatan Keluarga Besar Manggarai di Kupang.
Jabatan yang pernah dipercayakan kepada Herman Man, Kepala Puskesmas Roga, Ende (1977-1979), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor (1979-1983), Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ende / Kakandep Ende (1983-1985/1990), Kakandepkes Sikka (1990-1997), Kakandepkes Kupang (1997-2000), Kepala Dinas Kesehatan Kupang (2000-2006), Wakil Wali Kota Kupang (2012-2022). Selamat jalan jalan Herman Man, sudah damai disisi Tuhan Yang Maha Rahim. ♦