KOMISI Pemilihan Umum (KPU) NTT sudah menetapkan 4 pasangan KOMISI Pemilihan Umum (KPU) NTT sudah menetapkan 4 pasangan calon gubernur dan wakil gubernur untuk bertarung pada Pilkada 2018. Keempat pasangan, yaitu, pasangan Esthon Foenay-Kris Rotok atau Esthon-Chris, pasangan Vicktor Bung Tilu Laiskodat-Jos Nae Soi, pasangan Beny Kabur Harman dan Beny Litelonony dan pasangan Mariaus Sae – Emi Nomlebi mendaftar, babak selanjutnya ialah berkampanye, merebut hati rakyat. Suka tidak suka, rakyat NTT mesti memilih pemimpinnya. Salah satu dari keempat pasangan ini, akan memimpin NTT lima tahun kedepan atau 2018-2023. Satu dari keempat pasangan, akan memimpin NTT lima tahun kedepan setelah Gubernur Frans Lebu Raya berakhir masa jabatannya pada Juli 2018. Sebelum pendaftaran keempat pasangan ini, sudah menebar pesona di depan rakyat, masuk kampung keluar kampung. Kalau sebelumnya, kurang ramah, maka pasca namanya telah resmi diusung partai, wajah pasangan calon ceria, murah senyum dan tidak pelit atau kikir.Ada calon gubernur yang mendatangi masyrakat menggunakan sepeda motor besar, ada yang menggunakan mobil, tetapi ada pula yang berjalan kaki. Semua ini wajar-wajar saja, normal dalam menggapai cita-cita mesti semua jalan di tempu. Apakah ini perbuatan munafik? Ada yang membantah, itu pasti. Dari keempat pasangan ini, pasti punya pendukung fanatik. Dan, si pendukung fanatik pasti mengibarkan bendera kampanye setinggi-tingginya. Di mana-mana ia kampanye, pilih pasangannya.Saya geli membaca berita media sosial, ada orang yang sudah renta bicara lantang bahwa cagubnya sangat luar biasa membangun kabupatennya. Dua periode berhasil, rakyat sejahtera. Darimana dia tahu, bahwa sebuah kabupaten maju dan sejahtera. Adalah pembohongan publik. Namun tak seorangpun yang melarangnya. Biarkan dia bicara, sekali mendapat bayaran dari si cagub. Dengan Pilkada, bisa terjadi perang saudara. Sebab, satu keluarga tidak satu partai politik. Ini juga wajar. Satu kelompok arisan, tetapi beda partai, satu organisasi tetapi beda partai. Masing-masing orang punya hak dasar, punya hak memilih dan dipilih. Sudah terlanjur basah, ya cebur sekalian biar basah seluruh badan, dari kepala sampai kaki.Keempat pasangan ini, punya janji-janji, bukan janji muluk, bukan pula janji masuk surga. Tetapi program yang ditawarkan kepada rakyat. Marianus Sae cagub dari PDIP dan PKB dimana-mana berteriak, membangun infrastruktur dari desa. Cagub Vikctor Laiskodat, berjanji mempertahankan Bumi Flobamora yang utuh, tak perlu dimekarkan. Cagub Esthon dan Beny Kabur Harman juga punya janji akan memberi yang terbaik untuk NTT. Semua baik adanya. Semua ada plus, ada pula minusnya. Tinggal dari sudut pandang mana menilainya. Usia propinsi NTT memasuki 60 tahun. Usia yang terbilang tua, tenaganya, kalau manusia, maka kian berkurang. Cagub siapakah yang mampu membuat terobosan baru dengan program-program yang luar biasa, agar NTT keluar dari keterbelangan dan kemiskinan? Saya sependapat dengan dr. Husein Pancratius, dokter tetapi mantan pejabat penting di Setda NTT. Dalam sebuah obrolan dengan saya,” Jangan pilih cagub yang sudah demensia, cagub yang sudah mau pikun. Orang pikun mana bisa bangun NTT dengan keadaan geografis yang berat. Pilihlah yang muda.”Ini pendapat pribadi seorang dokter Husein yang sudah lama menikmati masa pensiun, tetapi masih aktif di bidang advokasi HIV/AIDS. Siapapun bebas berbicara apa saja. Bahwa dalam sebuah perhelatan, apalagi Pilkda yang konon disebut dengan pesta demokrasi semua orang bisa mengkritik. Asal jangan dengan kalimat yang menyinggung hati dan perasaan orang. Ada kampanye hitam itu pasti. Ada pujian dan dukungan itu pasti. Tapi, jangan pernah menyingung soal pribadi si calon.Yang dikritik tentu saja, sikap dan prilaku si calon. Apakah berperilaku baik, apakah koruptor atau ada rekam jejak yang hitam seperti amoral menjadi hak publik untuk menilai. Namun ada lembaga beewenang yang melakukan penilaian baik secara administrative maupun secara keseluruhan si calon. Ya, catatan ini dihentikan dengan padamnya listrik. Masih disambung lagi, ketika kampanye sudah dilakukan oleh keempat pasangan cagub-cawagub. Saya pribadi mengucapkan selamat berjuang, semoga memangkan pertarungan pada 26 Juni 2018. ♦
4 Cagub NTT
