Tiga melawan Satu

ADA yang pincang tak berimbang pada musim kampanye empat pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT yang dimulai 15 Februari 2018 sampai dengan 23 Juni 2018. Pasangan calon No.2 Marianus Sae-Emi Nomleni bersalah setelah Cagubnya Marianus Sae dicokok KPK di sebuah hotel di Surabaya Minggu 11 Februari 2018. Itu sebabnya, kampanye keempat pasangan ini menjadi tidak seimbang. Dari tiga pasang hanya pasangan No. 2 yang bermasalah.
Calon Wagub Emi Nomleni harus berjuang sendiri tak seimbang. Apakah mesin partainya bekerja all out? Adakah yang bersedia dengan suka rela menyumbang ibu Emi dari segi modal maupun materi? Ibarat dalam perang, ketiga pasangan yang semuanya pria melawan seorang wanita.Ini sejarah politik di NTT dan baru pertama kali terjadi. Apakah seorang Emi Nomleni mampu jalani dengan berani, berani membiayai seluruh rangkaian kampanye yang menguras tenaga, hati, pikiran terutama pembiayaan?
Empat pasangan calon Cagub dan Cawagub akan perebutkan 3.874.006 pemilih. Di media sosial Emi dengan suara lantang tanpa beban akan,” Setia Sampai titik darah penghabisan.” Emi mengimbau teman-teman seperjuangan  atas nama Tuhan, dan atas nama kemanusiaan, apapun yang terjadi dengan Pak Marianus Sae, dia tetap sahabat saya, dia tetap abang saya, dia tetap pasangan saya, dalam Pilkada NTT ini, dan situasi yang beliau alami tidak merubah pandangan saya terhadap beliau sedikitpun. Mungkin orang lain yang akan meninggalkan dia tapi saya tidak akan pernah. Pejuang sejati setia sampai titik darah penghabisan. Marhaen bergerak maju dan menang. Kalimat terakhir, salam perjuangan dari Marianus-Emi.”
Saat-saat awal Emi harus tetes airmata. Seharusnya menjadi tetes air mata kaum wanita di NTT. Peristiwa adalah peristiwa perjuangan wanita NTT. Pertanyaan kritis,” Apakah wanita NTT sehati dan seperjuangan dengan seorang wanita bernama Emi? Apakah wanita NTT bersatu tekad untuk memenangkan pertarungan Emi? Apakah wanita NTT berhasil mengantar seorang Emi ke kursi Gubernur NTT? Kini Wanita NTT unjuk gigi, kini wanita NTT mengumumkan ke dunia luar bahwa wanita NTT juga bisa, wanita bisa bersatu dalam perjuangan berat. Wanita NTT mesti bisa memangkan pertarungan dan ujian berat ini.”
Wanita NTT bukan wanita yang dicederai dengan konotasi negatif, sebagai wanita yang diperkosa dan hamil punya anak tanpa suami yang jelas, wanita NTT yang hanya jadi TKW yang tidak sukses. Sudah berapa nyawa wanita NTT yang kembali ke kampong halaman dari luar negeri hanya membawa mayat, nama yang buruk? Wanita NTT kali harus berkata,” Tidak, tidak dan tidak.” Wanita NTT kali ini, harus berkata,” Bisa, bisa dan biasa serta bisa dibuktikan pada 27 Juni 2018, saat pencoblosan. Hari itu, harus ada pengumuman bahwa seorang wanita petarung berhasil menang walau dengan angka kemenangan tipis.”
Hari itu, 27 Juni 2018 seluruh wanita NTT bertepuk tangan sorak sorai sambil berteriak,” Wanita NTT ada, wanita NTT mampu mengalahkan kaum pria. Hari itu, wanita NTT harus berteriak bahwa wanita sejajar dengan kaum pria.Yang berbeda hanya fisik dan jenis kelamin, tetapi sama di mata Tuhan sebagai Sang Pencipta. Ya perjuangan dan pertarungan ini sedang dinanti rakyat NTT selama periode 15 Februari – 23 Juni 2018.
Bawa pemilih di NTT didominasi wanita. Kedua pemilih Kristen katolik konon 58 persen. Silahkan menimang kedua peta ini.
Saat-saat ini sedang perang isu. Ada isu negatif saling menyerang. Ada pasangan yang mendatangi pimpinan agama dan bersikap sopan santun, ada pasangan yang rajin masuk keluar gereja sambil membantu gereja dengan uangnya. Ya masing-masing pasangan punya senjata trik dan kalau dulu tidak senyum, di musim kampanye ini, pasti senyum ramah. Dulu di kantongnya atau kantong tim sukses tidak ada rokok dan gula-gula, sekarang pasti ada.
Ada seorang tim sukses bilang kepada saya bahwa Cagubnya sudah menyiapkan uang dalam jumlah sangat banyak. Entah berapa ratus miliar untuk memenangkan pertarungan Pilgub 2018. Ya, setiap tempat pemungutan suara atau TPS akan pasangan ini akan rekrut 50 relawan dan setiap relawan mendapat bayaran tiga ratus ribu diluar saksi resmi. Jika demikian caranya, maka pasangan ini akan menang telak. Jika Sembilan ribuan dikali 50 orang dipastikan kemenangan telak ada di pasangan ini. Ini hanya isu yang pernah saya dengar sendiri dari seorang tim sukses. Mudah-mudahan tidak terjadi. Ya, rakyat NTT dihari-hari ini sedang menanti kedatangan keempat cagub dan cawagub. Mudah-mudahan datang benar, jangan hanya bertamu ke pimpinan agama dan tokoh penting. Rakyat adalah pemegang kedaulatan, rakyat adalah penentu kemenangan dan rakyat adalah wakil Tuhan di dunia. Suara rakyat adalah suara Tuhan. ♦