Harmoni dan janji palsu

WJR

HARMONI bukan alat musik, tetapi singkatan dari Beny Kabu Harman dan Beny Litelnony. Harmoni adalah pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur NTT periode 2018-2013. Saat ini sedang berkampanye sampai batas waktu 23 Juni 2018. Tergelitik membaca berita yang sudah viral di media sosial. Judul berita itu,” Kredit Tanpa Agunan, Harmoni akan Bekerjasama dengan Bank NTT.”
Berita ini diwartakan media karena paket ini membuat pernyataan.Berita ini dikritik, disindir dan dikecam nitizen atau pembaca. Kalau dana pribadi atau bank pribadi Harmoni silahkan saja. Bebas mengeluarkan kebijakan kredit tidak perlu jaminan atau agunan. Bank NTT adalah bank rakyat NTT yang terus dibenah agar menjadi bank maju, bank modern, agar bank ini setara dengan bank pembangunan lain di Indonesia yang maju sehingga bisa memberi kredit lunak kepada masyarakat.
Saya tidak mendapat berita atau data ada bank yang memberi kredit kepada masyarakat tanpa agunan.
Bank memberi kredit tanpa agunan, harus seijin Bank Sentral atau BI. Semua orang sudah membaca berita yang diturunkan media nasional ketika Cagub-Cawagub DKI pada kampanye menjanjikan kredit rumah dengan DP Nol Persen. Janji itu, tidak terwujud karena tanpa ijin BI. Sudah sertahun lewat Anis – Sandy pimpin Jakarta, janji itu hanya dikenang masyarakat Jakarta sebagai janji palsu yang tidak akan terwujud sampai Anis–Sandy selesai masa jabatan sampai dua periode sekalipun.
Saya kurang tahu, darimana Harmoni mendapatkan ide, kalau jadi Gubernur NTT akan memberi kredit ke masyarakat tanpa agunan. Saya kurang paham kalkulasi paket Harmoni ini.
Ini namanya janji palsu, yang tidak mungkin terwujud. Ini janji surga, kenikmatan hanya pada omong-omong dengan rakyat bodoh. Rakyat NTT dipedesaan masih sangat terbatas pengetahuannya. Ketika ada pasangan calon menjadjikan kenikmatan surga ya pasti hati bersukacita dan berbunga-bunga. Rakyat berbisik, kita pilih paket Harmoni karena akan kasi kita uang gratis. Bank memberi kredit, harus mendapat ijin dan persetujuan OJK atau Otoritas Jasa Keuangan. OJK lembaga resmi di negeri ini, yang mengawasi perbankan dan jasa keuangan lainnya.
Saya mengimbau rakyat NTT jangan percaya dengan janji palsu Paket Harmoni. Saatnya para calon pejabat Negara yang mengelolah keuangan Negara dan memimpin rakyat tidak memberi janji palsu, janji yang seakan bisa terwujud. Para calon harus berkampanye realistis. Sebagian rakyat NTT saat ini dililit kemiskinan dan kemelaratan. Rakyat sedang susah. Tidak memiliki uang yang cukup menyekolahkan anak ke jenjang yang lebih tinggi, rakyat sedang susah uang membiayai anggota keluarga yang sakit, rakyat sedang susah mendapatkan bibit yang baik ketika musim tanam tiba. Rakyat sedang gelisah, bagaimana mengelolah kebun, membajak sawah akibat tidak miliki sarana dan fasilitas yang memadai.
Gubernur Frans Lebu Raya punya pemikiran kritis yaitu memberi uang kontan kepada rakyat yang kita kenal dengan program Dana Anggur Merah. Setiap desa mendapatkan dana segar Rp 250 juta. Dana sebesar itu ditransfer langsung ke rekening kelompok, juga disiapkan pendamping yang digaji dari APBD NTT serta disetujui dewan. Ini program realistis dan rakyat pedesaan sudah menikmatinya. Dana Anggur Merah mencapai Rp 1 triliun dalam decade 10 tahun. Pro dan kontra pasti, tetapi hanya dikalangan atas atau lawan politik. Yang terpenting bahwa rakyat sudah menikmatinya.
Beny Litelnoni sangat tau itu, tetapi mengapa abaikan program yang tidak terlalu gema namun dirasakan. Saya mau katakan, bahwa Anggur Merah adalah program monumental. Sekali lagi saya tegas, rakyat jangan percaya dengan janji palsu yang diteriakan paket Harmoni. Bahwa bebas berbicara silahkan, tetapi bicarala yang sesuai dengan kenyataan. Omongla program yang bisa diwujudkan dan dirasakan langsung masyarakat. Rakyat NTT sampai sekarang masih mengingat dan bahkan masih merasakan, program Gubernur El Tari almarhum. Program itu namanya 5 K atau kopi, kapok, kelapa, dan dua K lainya yang sampai sekarang masih dinikmati rakyat NTT. Program ini tidak dibiayai APBN atau APBD tetapi murni rakyat yang menanam dan menuainya. NTT ini sudah dibangun dan sedang membangun. Pemimpin NTT berikutnya pasca Frans Lebu Raya harus lebih hebat, hebat program, hebat pula visi dan misinya. Jangan terlalu melambung. Janji yang tidak populis, apa lagi sulit diwujudkan hendaknya dilupakan, Saatnya mencari meimpin yang cerdas, pemimpin yang punya hati memajukan dan mensejahterakan rakyat. Silahkan menimang, paket mana yang terbaik dari empat pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur. Semoga Tuhan menolong dan mencerdaskan rakyat NTT.
Sekadar menginatkan, portal nttterkini.com mewartakan, Waingapu – Calon Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Nomor urut 3, Benny A Litelnoni mengatakan dirinya bersama calon Gubernur, Benny K Harman (Harmoni) akan bekerjasama dengan Bank NTT untuk menyalurkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada masyarakat tanpa agunan.
Kredit itu diberikan kepada masyarakat yang punya usaha kecil menengah (UKM), namun kekurangan modal usaha. “Gubernur yang akan jadi penjamin dari bapak/ibu untuk mendapatkan pinjaman melalui KUR,” kata Benny Litelnoni saat kampanye si Waingapu, Senin, 16 April 2018.
Masyakat kecil, menurut dia, bisa ajukan permohonan pinjaman, dan Gubernur sebagai penjamin. “Masyarakat harus dikasih kepercayaan untuk tingkatkan pendapatan mereka,” katanya. Karena itu, Benny Litelnoni meminta dukungan masyarakat, sehingga program bantuan kredit tanpa jaminan bisa dilaksanakan. “Jika kami tidak terpilih, maka program ini tidak bisa berjalan,” ujarnya.
Selama ini, kata dia, masyarakat kecil meminjam dana dari rentenir, dengan bunga yang sangat besar. Sehingga Harmoni ingin mrningkatkan ekonomi masyarakat. “Banyak usaha rumah tangga yang mati, karena kekurangan modal,” tegasnya. Modal usaha yang diberikan, kata dia, antara Rp1 juta sampai  Rp10 juta. “Saya yakin masyarakat mampu mengembalikan dana pinjaman tersebut sebelum satu tahun. Jadi masyarakat juga harus diberi kesempatan pinjam,” katanya.
Kenapa harus Bank NTT, kata Benny Litelnoni, karena bank tersebut milik masyarakat NTT, dan uang di Bank itu adalah uang masyarakat NTT, sehingga bisa dimanfaatkan untuk peningkatan usaha masyarakat NTT. “Bisa dilakukan, karena Bank NTT milik rakyat NTT,” tegasnya.
Harmoni telah melakukan kampanye selama 60 hari di lebih dari 600 titik atau desa yang dikunjungi, dengan memperkenalkan lima program unggulan, yakni desa menyala, pembukaan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, kredit tanpa jaminan dan beasiswa bagi pelajar. ♦