DINAS Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Nakertrans) Kabupaten Kupang menggelar pelatihan dasar yang diikuti 40 orang pencari kerja yang berasal dari keluarga miskin guna menciptakan wirausahawan muda demi mengurangi masalah pengangguran di Kabupaten Kupang.
Kepala Dinas Nakertrans Kabupaten Kupang, Kris Koro, Sabtu 26 Mei 2018 malam usai acara penutupan pelatihan mengatakan, pelatihan yang diselenggarakan Dinas Nakertrans Kabupaten Kupang 15-26 Mei adalah pelatihan dasar kepada pencari kerja atau penganggur yang berasal dari keluarga miskin di Kabupaten Kupang.
“Pelatihan yang dilakukan Dinas Nakertrans ini adalah pelatihan dasar yang diikuti 40 pencari kerja dari keluarga miskin dengan tujuan pengurangan pengangguran dan menciptakan wirausahawan baru,” kata Kris Koro di Grenia II Kota Kupang.
Kris didampingi Sekretaris Dinas Nakertrans, Ren Dano lebih jauh mengatakan, apabila dalam monitoring dan evaluasi nanti terhadap peserta pelatihan dasar ini ada yang berbakat mengembangkan usahanya lebih lanjut maka Dinas Nakertrans Kabupaten Kupang akan mengembangkan pelatihan lanjutan sesuai usaha masyarakat. “Kita akan terus membantu melalui program tenaga kerja mandiri melalui APBN kepada peserta yang mengembangkan usaha mereka,” jelas Kris.
Kris menambahkan, usai pelatihan 40 peserta akan diberikan fasilitas menjahit dan kecantikan sebagai modal dasar mengembangkan usaha peserta setelah kembali ke tengah masyarakat nanti. Salah seorang peserta pelatihan menjahit dari Kelurahan Nunbeis Kecamatan Amarasi, Dewi Mariana Karna, mengaku sebelum mengikuti pelatihan dirinya tidak tahu menjahit sama sekali. Namun berkat bimbingan dari 2 instruktur menjahit akhirnya dia sudah bisa menjahit pakaian. “Waktu datang saya tidak bisa apa-apa tapi berkat kesabaran 2 instruktur ini, akhirnya setelah 2 minggu saya sudah dapat menjahit pakaian seperti ini. Terima kasih kepada Bapak Kepala Dinas, Sekretaris, instruktur dan semua yang sudah membantu saya,” kata Dewi. Dewi mengaku akan mengembangkan usaha jahit setelah kembali ke tempat asalnya dengan bermodalkan fasilitas dan ketrampilan dasar yang telah diperoleh saat pelatihan.
Peserta lainnya, Ivon Nuku mengaku tidak tahu apa-apa saat datang mengikuti pelatihan selama 2 minggu. Tapi setelah pelatihan dirinya sudah dapat mengerti tentang cara merias orang sehingga akan membuka Salon setelah kembali ke Nunbeis Kecamatan Amarasi. “Waktu datang saya masih nol sama sekali. Tapi waktu pelatihan saya diajarkan cara mengunting rambut, make up, facial, creambath dan etika kecantikan jadi sekarang saya sudah bisa merias orang. Saya akan buka salo setelah kembali nanti,” ungkap Ivon.
Seremoni acara penutupan pelatihan diakhiri dengan pemberian fasilitas pelatihan berupa alat-alat kecantikan secara simbolis oleh Kadis Nakertrans Kabupaten Kupang, Kris Koro kepada Ivon Nuku dan mesin jahit tangan oleh Sekretaris Nakertrans, Ren Dano kepada Dewi Mariana Karna. ♦ epo